Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Riau meminta pengusaha properti menanamkan modalnya di pulau terluar dan kawasan pesisir untuk mempermudah pengembangan kawasan dan infrastruktur di provinsi tersebut.
Arsyadjuliandi Rachman, Plt Gubernur Riau, mengatakan wilayah pesisir Riau memiliki banyak potensi yang belum dikembangkan. Padahal, kawasan itu terletak di Selat Malaka yang bersebelahan langsung Malaysia.
“Masih ada pulau kosong yang lebih mudah ditata oleh pengembang. Apabila itu dibangun, maka pengembangan infrastruktur pendukungnya akan lebih mudah dan murah, karena sudah ada pasarnya,” katanya usai membuka Musyawarah Daerah DPD Realestat Indonesia (REI) Riau di Pekanbaru, Rabu (22/10/2014).
Arsyadjuliandi menuturkan pulau-pulau yang ada di wilayah pesisir Riau memiliki kemiripan karakteristik dengan Batam yang cocok dikembangkan sebagai pusat industri.
Pemerintah Riau juga nantinya akan membangun jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yang ada di provinsi itu.
Menurutnya, rencana pengembangan wilayah pesisir tersebut sejalan dengan upaya pembangunan berbasiskan maritim yang dicanangkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Apalagi, biaya angkut logistik dan distribusi melalui perairan saat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan angkutan udara.
“Kalau memang pemerintahan baru ingin melakukan pembangunan berbasiskan maritim, kami berharap pemerintah pusat dapat lebih banyak melihat Riau,” ujarnya.
Untuk mempermudah proses penanaman modal, Pemerintah Riau akan menggabungkan badan penanaman modal dengan perizinan. Dengan begitu, pengusaha dapat mengurus izinnya dengan efektif dan efisien.