Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELANTIKAN JOKOWI: Siapa Kandidat Menteri ESDM?

Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan dengan lancar pada hari ini, Senin (20/10/2014).
Jokowi seusai dilantik /Reuters
Jokowi seusai dilantik /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan dengan lancar pada hari ini, Senin (20/10/2014).

Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan mengumumkan susunan kabinetnya. Apalagi, 43 nama calon menteri yang diserahkan kepada KPK telah selesai dianalisis.

Pengamat energi dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menegaskan menteri ESDM baru harus bebas dari berbagai kasus hukum dan jelas rekam jejaknya.

Dia bahkan menyarankan agar menteri ESDM teknokrat murni saja agar tidak rentan dipengaruhi.

Dia mengingatkan mafia migas bermain di beberapa titik seperti royalti dan cost recovery. Dua sektor itu paling banyak dicuri dan diakali oleh mafia sehingga negara menanggung rugi. Mafia migas mengakali sehingga dana cost recovery melambung. Ujungnya negara hanya dapat secuil.

"Jangan dari birokrat atau pengusaha, teknokrat saja. Tentu saja rekam jejaknya bersih sekaligus juga bukan orang lama. Pasalnya, orang lama pasti paham bagaimana pola pencurian sehingga bukan mau memberantas malah mungkin melanjutkan," tegasnya saat dihubungi wartawan, Minggu (19/10/2014).

Tentu saja, kata Boyamin, para pejabat yang terindikasi bersentuhan dengan mafia migas, seperti bekas Petral, bekas Pertamina, Pertamina yang masih aktif dan juga bekas BP Migas maupun pejabat SKK Migas saat ini yang terindikasi masalah sulit dipilih menjadi tim energi dalam pemerintahan Jokowi.

Beberapa nama yang disebut sebut akan menjadi menteri ESDM maupun di tim energi Jokowi adalah Raden Priyono (Mantan Kepala BP Migas), Darwin Silalahi (Presiden Direktur Shell Indonesia), Kuntoro Mangkusubroto (Kepala UKP4), Karen Agustiawan (Mantan Dirut Pertamina), dan Arie Soemarno (Mantan Dirut Pertamina dan Mantan Dirut Petral).

Boyamin juga mewanti-wanti, jika memang tidak dapat menteri, bisa saja para mafia migas ini beroperasi untuk menyusupkan pejabat di level dirjen atau pejabat lingkaran kekuasaan maupun di level direksi BUMN untuk terus melahirkan atau melanggengkan kebijakan pro mafia migas.

"Jokowi saya yakin tahu, ia bekas pedagang dan dia berjuang keras. Saya yakin ada yang lebih baik di luar nama Karen Agustiawan atau Priyono bekas BP Migas, atau nama-nama lain. Jika orang lama sangat rentan dipengaruhi dan sudah tau penyimpangan sehingga bisa saja malah membiarkan masalah," tandasnya.

Dia memastikan jika ada menteri ESDM yang terlibat kasus saya akan gugat ke KPK, Kejaksaan, karena kasus minyak zatapi saja tidak jelas sampai sekarang. "Jokowi juga harus mewaspadai para calon yang melakukan manuver lobi politik sana-sini karena tidak akan setia," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper