Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPT Kukuhkan Tiga Profesor Riset Baru

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali mengukuhkan gelar profesor riset kepada tiga orang peneliti.
Acara pengukuhan tiga profesor riset baru di BPPT./Bisnis-Rahmayulis Saleh
Acara pengukuhan tiga profesor riset baru di BPPT./Bisnis-Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali mengukuhkan gelar profesor riset kepada tiga orang peneliti, dengan hasil penelitian yang berbeda.

Ketiga profesor riset baru yang dikukuhkan pada acara pengukuhan, Jumat (17/10), yang dipimpin Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset Lukman Hakim, adalah Bambang Haryanto untuk bidang pengolahan hasil panen (teknologi pasca panen), Titin Handayani bidang produksi tanaman dan hortikultura, dan Buana Ma'ruf bidang teknik maritim.

Sebelum dikukuhkan, ketiga profesor riset tersebut menyampaikan orasi ilmiah.

Prof Bambang Haryanto menyampaikan orasi berjudul Perkembangan Teknologi Produk Pangan Berbasis Sagu Guna Mendukung Ketersediaan Pangan.

Prof. Titin Handayani, orasi ilmiahnya berjudul Pengembangan dan Penerapan Teknologi untuk Mendukung Sistem Tanam Tumpangsari.

Prof. Buana Ma'ruf menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Strategi Pengembangan Industri Kapal Nasional Berbasis Teknologi Produksi dan Pasar Domestik.

Kepala BPPT Unggul Priyanto menuturkan pengangkatan seorang peneliti utama menjadi profesor riset, merupakan pengakuan dan kepercayaan terhadap keberhasilan dalam mengemban tugas penelitian.

Gelar profesor riset, katanya, juga sebagai wujud pengakuan, kepercayaan, dan penghormatan yang diberikan atas keberhasilan seorang PNS dalam mengemban tugasnya di bidang litbang.

“Pengukuhan ketiga orang peneliti ini menambah jumlah profesor riset di Indonesia. Secara nasional mereka merupakan profesor riset ke 442, 443, dan 444,” kata Lukman Hakim saat pengukuhan.

Dia menuturkan saat ini jumlah peneliti di Indonesia mencapai 9.093 orang. Sedangkan BPPT sudah memiliki sebanyak 31 profesor riset, dari 203 peneliti yang ada di lingkungan lembaga tersebut.

Unggul menambahkan penelitian para profesor riset yang baru dikukuhkan tesebut relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini dan akan datang.

“Juga relevan dengan komitmen pemimpin terpilih saat ini, terkait dengan jalan perubahan kedaulatan pangan, energi, dan restorasi ekonomi maritim Indonesia,” ungkap Unggul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper