Bisnis.com, JAKARTA--Pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dengan Aburizal Bakrie (Ical) hari ini oleh pengamat dinilai sebagai langka rekonsiliasi yang diharapkan oleh banyak pihak.
Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Leo Agustino berpendapat pertemuan tersebut menjadi langkah awal rekonsiliasi nasional karena mempertemukan dua kekuatan dari koalisi berbeda.
Jokowi sebagai perwakilan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Ical mewakili Koalisi Merah Putih (KMP).
"Harapannya tentu, persaingan kedua koalisi tersebut akan berakhir pada kerja sama konstruktif untuk kepetingan Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI]. Segala persaingan yang tidak sehat dan penuh dengan 'politik balas dendam' semestinya turut berakhir," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Leo mengatakan walaupun kedua belah pihak menyepakati untuk menyukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, tapi dinamika politik pasca 20 Oktober belum bisa diprediksi.
Menurutnya, pasca pertemuan itu, isu penggagalan pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober perlu diredakan. Pertemuan Jokowi dan ARB bisa menjadi gambaran dukungan KMP untuk menyukseskan pelantikan presiden.
Di sisi lain, Leo berpendapat pertemuan itu menegaskan posisi KMP sebagai koalisi penyeimbang dalam konteks presidensial multipartai. Artinya, ketika pemerintah Jokowi-JK menelurkan kebijakan yang anti-rakyat, maka KMP menjadi pengingat utama dalam sistem politik kita.
Sebaliknya, ketika kebijakan yang dihasilkan oleh Jokowi-JK propublik, maka KMP adalah pendukung terdepan dalam menyukseskan kebijakan tersebut.
"Namun politik selalu memiliki dua panggung, front stage dan back stage politics. Justru inilah yang saya khawatirkan. Misalnya, pertemuan selama satu jam hari ini bertujuan menenangkan relawan dan pendukung Jokowi-JK saja," paparnya.
Seperti diketahui pada hari ini, Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Pertemuan dilakukan di Galeri Seni Kunstkring, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
