Bisnis.com, MAKASSAR- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencanangkan program percepatan pengembangan komoditas rumput laut dengan target nilai ekspor sebesar US$300 juta pada 2018.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, Iskandar mengatakan posisi daerah ini sebagai salah satu sentra penghasil rumput laut bakal dioptimalkan untuk menggenjot penerimaan devisa dari komoditas tersebut.
Menurutnya, kontribusi Sulsel terhadap nilai ekspor rumput laut secara nasional telah mencapai sekitar 43% atau US$91 juta dari total ekspor komoditas tersebut sebesar US$209,5 juta.
Untuk mendukung target ekspor rumput laut Sulsel hingga US$300 juta pada 2018, tambahnya, Pemprov akan bekerjasama dengan Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) untuk pengembangan komoditas tersebut di daerah ini.
"Penandatangan MoU-nya akan kami lakukan pada 19 Oktober 2014 atau bertepatan dengan HUT Sulsel ke-345. Sekaligus sebagai langkah awal optimalisasi potensi rumput laut Sulsel," kata Iskandar di sela seminar nasional Penerapan SNI Rumput Laut di Makassar, Kamis (9/10/2014).
Sejauh ini, produksi rumput laut Sulsel telah mencapai 2,4 juta ton yang berasal dari sejumlah kabupaten seperti Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Pangkajene dan Barru.
Di sisi lain, hilirisasi rumput laut juga akan lebih digenjot Pemprov Sulsel dengan memberikan kemudahan perizinan bagi investor yang ingin membangun pabrik pengolahan komoditas tersebut.
"Tidak hanya itu, untuk di hulu kami tentunya akan memfokuskan bagaimana penyediaan bibit dan pengembangan rumput laut. Sehingga pasokan produksi tetap terjaga serta bisa memberikan nilai tambah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
