Bisnis.com, JAKARTA– Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) memutuskan suku bunga acuan tidak beranjak dari angka 2,5%, demi memacu pertumbuhan ekonomi domestik.
Glenn Stevens, Gubernur RBA, mengatakan koreksi kurs dolar Australia terhadap dolar AS akhir-akhir ini cukup tinggi menurut standar historis, terutama mengingat penurunan lebih lanjut harga komoditas utama dalam beberapa bulan terakhir.
“Dengan demikian, bantuan terhadap upaya penyeimbangan pertumbuhan ekonomi yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (7/10/2014).
The Reserve Bank of Australia mengindikasi kenyamanan pada tingkat mata uang yang lebih rendah demi mendorong permintaan. Stevens juga berupaya meredam investor properti berspekulasi di pasar perumahan, dengan penetapan suku bunga acuan yang rendah tersebut.