Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Kepolisian Negara (Kompolnas) menegaskan tembakan yang dikeluarkan oleh Brimobda Kepri pada saat penggerebekan gudang BBM di Batam beberapa waktu lalu, murni sebagai upaya pembelaan diri.
Hal tersebut didapat dari olah lapangan yang dilakukan tim dari Kompolnas. Komisioner Kompolnas M. Nasser mengatakan tembakan tersebut keluar karena adanya kepungan massa, disertai dengan pukulan dan perusakan mobil yang di dalamnya terdapat dua tersangka, N dan H, serta 5 anggota Polri.
"Polisi mengeluarkan tembakan sebagai usaha menyelamatkan diri sekaligus menghindari terjadi clash yang lebih besar," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (6/10/2014).
Tembakan itu pun, katanya, sebagai tembakan peringatan yang dilepaskan ke tanah, yang berujung pada terpantulnya peluru atau recoset sehingga mengenai beberapa anggota TNI.
"Nah ini perlu didalami apakah menyalahi prosedur," paparnya.
Kemudian, untuk insiden penembakan yang terjadi di depan Mako Brimobda Kepri, Nasser menyampaikan hal itu dipicu adanya pemukulan dan penyerangan pada komandan jaga Mako Brimob saat itu yang kemudian berkembang menjadi perkelahian dan tawuran di depan pos penjagaan Mako.
Setelah mempelajari dokumen visum et repertum (VER) korban penembakan lebih lanjut, Kompolnas menyimpulkan hampir semua luka pada korban adalah luka robek dan lecet dengan tepi pinggir tidak rata, akibat terkena recoset.
Seperti yang diketahui, empat anggota TNI dilaporkan terluka atas insiden yang terjadi pada 21 September lalu itu. Keempat anggota TNI itu ialah Praka Eka Basri, Pratu Ari Kusdiyanto, Prada Hari sulistiyo, dan Pratu Eka Syahputra.
Ini Penjelasan Bentrok TNI-Polri di Batam Versi Kompolnas
Komisi Kepolisian Negara (Kompolnas) menegaskan tembakan yang dikeluarkan oleh Brimobda Kepri pada saat penggerebekan gudang BBM di Batam beberapa waktu lalu, murni sebagai upaya pembelaan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium