Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sulsel Diminta Tetapkan Zonasi Pengembangan Rumput Laut

Asosiasi Rumput Laut Indonesia meminta Pemprov Sulawesi Selatan segera menetapkan zonasi wilayah pengembangan komoditas rumput laut di daerah ini.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi Rumput Laut Indonesia meminta Pemprov Sulawesi Selatan segera menetapkan zonasi wilayah pengembangan komoditas rumput laut di daerah ini.

Penetapan zonasi wilayah tersebut diharapkan untuk lebih mengoptimalkan daerah potensial yang belum fokus memproduksi rumput laut berorientasi ekspor.

Ketua ARLI Safari Azis mengemukakan zonasi tersebut juga diharapkan agar volume produksi komoditas itu tetap stabil serta menjamin ketersediaan pasokan untuk pasar ekspor.

"Apalagi rumput laut merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Sulsel, sehingga perlu adanya perencanaan yang matang dalam peningkatan produksi," katanya di Makassar, Senin (29/9/2014).

Menurutnya, dengan perencanaan dan evaluasi secara rutin bakal menggenjot nilai ekspor rumput laut Sulsel dengan estimasi mencapai US$300 juta pada 2015.

Di sisi lain, lanjut Safari, Pemprov Sulsel juga bisa memaksimalkan kerjasama bilateral Indonesia dan Filipina di bidang budidaya, perdagangan dan industri rumput laut.

Selain itu, pengembangan juga mesti dilakukan di hilir melalui pembangunan industri pengolahan rumput laut secara modern yang juga berorientasi ekspor.

"Kami juga tengah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk penataan pola dan strategi pengembangan rumput laut nasional," papar Safari.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan kesiapan untuk lebih mendongkrak volume produksi rumput laut.

Untuk mendukung langkah tersebut, Syahrul meminta agar ARLI segera menyiapkan usulan perencanaan ke Pemprov Sulsel untuk pengembangan rumput laut dari hulu hingga hilir.

"Bahkan kita maunya jika Sulsel bahkan dijadikan sebagai pusat ekspor rumput laut Indonesia," katanya.

Adapun, produksi rumput laut Sulsel sepanjang tahun lalu mencapai 2,2 juta ton yang terdiri dari dua jenis yakni Cottoni dan Gracillaria.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper