Bisnis.com, JAKARTA-- Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan bentrokan yang terjadi antara anggota Polri dan TNI di Batam, Kepri.
Bentrokan yang terjadi antara Polri dan TNI tersebut diyakini telah membuat Batam beberapa saat seperti 'kota mati'.
Pasalnya, masyarakat Batam khawatir terkena imbas dari bentrokan yang menyebabkan 4 anggota TNI terkena luka tembak.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Bisnis di Jakarta, Senin (22/9).
"Bentrokan antara TNI-Polri yang terjadi di Batam sangat disesalkan, apalagi jika mengingat Batam adalah 'pintu gerbang' yang berhadapan langsung dengan Singapura," tuturnya.
IPW meyakini bahwa bentrokan yang antara TNI-Polri tersebut, terjadi karena adanya bisnis pengamanan ilegal yang dilakukan oleh salah satu kesatuan seperti yang dikabarkan di beberapa media massa. Sehingga hal tersebut menjadi pemicu bentrokan antara keduanya.
"Pimpinan TNI-Polri perlu melakukan penyidikan, apakah bentrokan ini berkaitan dengan aksi backing-membackingi bisnis ilegal, seperti backing bisnis BBM ilegal seperti yang diisukan," kata Neta.
Oleh karena itu, IPW mendesak pimpinan TNI dan Polri untuk segera melakukan penyelidikan dan mendesak agar oknum yang bersalah ditindak dengan tegas. Sehingga aksi bentrokan serupa tidak terulang kembali.
"Pimpinan TNI-Polri harus segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang menjadi pemicu bentrokan, terutama memproses secara hukum pelaku penembakan," tukas Neta.
IPW Duga Bisnis Pengamanan Ilegal Picu Bentrokan TNI-Polri
Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan bentrokan yang terjadi antara anggota Polri dan TNI di Batam, Kepri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium