Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Boediono meminta masyarakat kelas menengah Indonesia menjadi masyarakat produktif, bukannya menjadi parasit yang mengutamakan hidup konsumtif.
Hal ini, untuk meningkatkan daya saing bangsa, yang merupakan bagian dari indikator kemampuan untuk survive dan maju.
"Membangun daya saing bangsa bukanlah pekerjaan sederhana. Tapi itu harus kita lakukan kalau kita ingin Indonesia berhasil dalam perjalanan sejarahnya," kata Wakil Presiden Boediono saat memberikan sambutan pada Pelepasan Alumni Magister Manajemen dan Doktor Manajemen Bisnis Tahun 2013/2014 Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), seperti dikutip dari laman resmi setkab, Minggu (14/9/2014).
Wapres menyebutkan, untuk membangun daya saing bangsa, harus dengan memprioritaskan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia harus mendahulukan pembangunan sarana dan prasarana produksi.
Indonesia harus pula menerapkan kebijakan di bidang pengembangan wirausaha dan menjaga adanya suasana kompetisi usaha yang efektif. Di samping itu, perlu dirumuskan pula kebijakan yang mendorong kelas menengah untuk berperan sebagai kelompok masyarakat yang produktif.
Mengutip pendapat Friedrich List, Wapres mengatakan suatu bangsa akan survive dan maju dalam percaturan global apabila bangsa itu dapat membangun apa yang ia sebut sebagai kemampuan produktif-nya.
Menurut Wapres, sebagai penentu daya saing bangsa, kemampuan produktif ini bukan sekedar kemampuan untuk menghasilkan barang dengan harga yang lebih murah dan kualitas lebih baik dibandingkan dengan negara-negara pesaingnya di pasar global.
“Lebih dari itu, kemampuan produktif adalah kemampuan total bangsa itu untuk meningkatkan dirinya secara berkesinambungan menuju dan menjadi negara maju dan modern – singkatnya, kemampuan bersaing dalam mengejar ketertinggalan,” tutur Wapres.