Bisnis.com, JAKARTA -- Tim transisi Jokowi-JK dijadwalkan akan menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) Azwar Abubakar pada Jumat malam (12/9/2014).
Azwar Abubakar mengatakan ini merupakan pertemuan lanjutan setelah tim transisi bertemu dengan Menko Polhukam pada Senin lalu (8/9/2014).
“Kami akan menyampaikan pengalaman kami dari pemerintah lama ke pemerintahan yang baru, ke Pak Jokowi, melalui tim transisi,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara Membangun Indonesia sebagai Negara Maritim yang Maju dan Mandiri, Jumat.
Azwar mengatakan analisa arsitektur kabinet akan didiskusikan baik dari sisi makro maupun mikro.
Sisi makro seperti jumlah kementerian, sedangkan sisi mikro menyangkut postur di dalam kementerian itu sendiri, seperti jumlah eselon serta tolak ukur kinerjanya.
“Selama ini kita sibuk dengan jumlah kementerian, jangan ke situ dulu. Tapi kinerja di masing-masing kementerian seperti apa? Apa yang diharapkan berubah? Berapa jumlah eselon I atau II? Kenapa dia harus ada?” jelasnya.
Menurut Azwar, peran pemerintah bisa dibagi jadi tiga macam yaitu mengeluarkan regulasi, melaksanakannya, serta melakukan empowering atau pemberdayaan.
“Ada kalanya sebuah kementerian hanya urusan empowering, ada yang tiga-tiganya, ada yang hanya buat kebijakan seperti kami [Kementerian PAN-RB],” jelasnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto mengatakan tim transisi akan menerima masukan yang penting dari Menteri PAN-RB, termasuk juga progress reformasi birokrasi serta hambatan utama selama ini.
“Karena ini kan menyangkut masalah kultur, ego sektoral, menyangkut kepentingan banyak orang yang tentu saja tidak mudah,” ujarnya.
Hasto mengatakan fokus tim transisi adalah pada postur di setiap kementerian dan ingin mengurangi adanya duplikasi fungsi agar bisa mengurangi anggaran.
“Harus ada upaya mengupas di setiap kementerian atau lembaga itu mana fungsi supporting, mana fungsi utamanya,” ujar Hasto.