Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS JIS: Beban Psikologis Ditanggung Orangtua, Siswa, dan Guru

Kasus Jakarta International School (JIS) yang belum tuntas hingga kini telah menimbulkan banyak dampak negatif bagi siswa, orangtua, dan para guru, serta keluarganya.
Jakarta International School (JIS)/Antara
Jakarta International School (JIS)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Kasus Jakarta International School (JIS) yang belum tuntas hingga kini telah menimbulkan banyak dampak negatif bagi siswa, orangtua, dan para guru, serta keluarganya.

Untuk itu Perwakilan Orangtua Siswa JIS meminta semua pihak yang berwenang dan media massa untuk bertindak dan bersikap proporsional serta arif dalam menangani dan menanggapi masalah ini.

“Pasalnya jika masalah ini ditangani secara keliru, dampaknya akan ditanggung ribuan siswa di JIS, dan dapat menciptakan beban psikologis yang berkepanjangan,” kata Daniarti Wusono, Perwakilan Orangtua Siswa JIS, dalam rilisnya, Jumat (5/9/2014).

Dia menuturkan polemik di JIS tersebut, telah memberikan tekanan mental yang luar biasa kepada keluarga, terutama anak-anak.

Misalnya yang dialami oleh Sisca, istri Ferdinant Tjiong, salah seorang guru di JIS yang dituduh melakukan tindakan asusila.

Dia menuturkan polemik tersebut membuat keluarganya merasakan beban psikologis. Sejak masalah di JIS menjadi perhatian publik, kehidupan keluarganya terus tertekan.

Orantua murid JIS lainnya, Maya Lestari, mengatakan pernah ada kasus serupa di McMartin Pre-School, Amerika Serikat, pada 1980-an.

Kasus melibatkan tuduhan terhadap tujuh orang guru, yang didakwa melakukan tindakan asusila dan ditahan berdasarkan kesaksian serta bukti yang tidak jelas.

Kasus tersebut, lanjutnya, berkembang secara liar akibat laporan salah satu orang tua murid, yang menimbulkan kepanikan di banyak orang tua murid lainnya.

Ditambah lagi, pemberitaan media secara besar-besaran, juga turut memperkeruh situasi yang akhirnya menciptakan polemik sampai tingkat nasional.

Setelah melalui proses peradilan panjang, melelahkan, bahkan melibatkan kesaksian anak-anak di sidang, katanya, terdakwa kasus ini diputuskan tidak bersalah.

“Belajar dari kasus McMartin Pre-School itu, kami berharap media nasional kita dapat melakukan hal yang lebih baik, sehingga bisa menyajikan pemberitaan yang berimbang, dan tidak menimbulkan kepanikan dalam masyarakat,” ungkap Maya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper