Bisnis.com, SOLO — Penghentian sementara aktivitas sunday market Manahan membuat pedagang kaki lima memenuhi jalan sekitar kompleks stadion Manahan. Aktivitas perdagangan di jalan sisi utara dan timur kompleks stadion menyebabkan kemacetan parah di Jalan Menteri Supeno sejak pagi hingga siang.
Salah satu pedagang kaki lima, Yanto, 30, mengatakan para pedagang kaki lima terpaksa pindah ke jalan karena aktivitas sunday market diliburkan selama 4 minggu.
Kompleks stadion Manahan harus steril selama kegiatan kejuaraan terjun payung dunia antarmiliter The 38th CISM World Military Parachuting Championship. “Libur 4 minggu, ada even terjun payung. Ini semua pindahan dari dalam, ada juga yang di [jalan] dekat lapangan tenis,” kata Yanto, Ahad (31/8/2014).
Dia memamparkan para pedagang kaki lima menandai lapak dagangannya di jalan sekitar stadion sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi. “Tandanya sempat dibersihkan sama Satpol PP kemarin malam. Habis dibersihkan ditandai lagi,” kata Yanto.
Namun, pekan depan para pedagang kaki lima sunday market Manahan tidak bisa lagi berjualan di jalan sekitar stadion. Boneng, 28, pedagang mainan anak, mengatakan petugas Satpol PP sudah mengumumkan larangan berdagang di jalan sekitar stadion mulai minggu depan.
Para petugas tersebut sebetulnya telah berusaha melarang para pedagang berjualan sejak hari ini Ahad (31/8) tetapi kewalahan karena pedagang sudah terlanjur banyak. “Ini tadi Satpol PP sebetulnya minta pukul 9.00 pagi sudah bersih. Tapi membongkar ini saja kan paling tidak butuh 1 jam,” kata Boneng.
Berdasarkan pantauan, aktivitas pembeli dan para pedagang kaki lima di jalan sekitar stadion masih ramai hingga pukul 11.30.
Hanya sebagian kecil perdagang yang tampak sudah mulai merapikan barang dangangannya sejak sekitar pukul 10.00. “Yah pembeli juga masih ramai. Lagian, pedagang lain, kalau saya ngobrol juga sama. Ini 4 minggu kami mau makan apa,” kata Yanto. (*)