JAKARTA-- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyebutkan di Indonesia diperkirakan ada bebepara perguruan tinggi yang membuka fakultas kedoteran, yang dinilai tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, atau biasa disebut FK abal-abal.
"Seharunya FK abal-abal ini ditutup saja. Tapi kewenangannya bukan pada instansi saya. Ada yang lebih bertangunggung jawab untuk itu," kata Menkes usai membuka Lokakarya Nasional Sumber Daya Manusia Kesehatan, di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Menkes tidak mau menyebutkan apa nama kampus dan dimana saja ada FK abal-abal tersebut. "Kami memiliki informasinya," ujarnya.
Menurut Menkes, kriteria sebuah FK yang benar, antara lain memiliki saranan dan prasarana yang mencukupi, seperti ruangan perkulihaan, ruang praktikum, punya rumah sakit sendiri, rasio dosen 1:10 dengan mahasiswa, dan lainnya.
"Ini ada satu FK yang rasio dosennya 1:500 mahasiswa. Bagaimana itu," ujar Menkes.
Untung Suseno Sutarjo, Kepala Badan Pusat pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kes) Kemenkes, menambahkan saat ini di Indonesia ada 74 perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran.
"Di antara 74 FK tersebut, baru 54 FK yang sudah menghasilkan lulusan dokter. Sisanya belum," ujar Untung.
Untuk itu, tambah Menkes Nafsiah, masalah FK abal-abal ini perlu ditindaklanjuti, agar SDM kedokteran nantinya bisa bagus dan berkualitas.