Bisnis.com, JAKARTA— Jepang meyakini belasan warga negaranya yang diculik oleh sejumlah agen Korea Utara tiga puluh tahun lalu masih hidup dan meminta Presiden Kim Jong Un mengembalikan mereka, menurut satu pejabat yang terkait dengan isu tersebut.
“Kami tengah melakukan perundingan atas kasus tersebut dan mereka yang diculik itu masih hidup, dan kami akan membawa mereka kembali pulang,” ujar pejabat urusan keamanan Jepang Keiji Furuya sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (28/8/2014).
Furuya memperkirakan pihak Korea Utara akan memberikan laporan mengenai investigasi atas nasib mereka yang diculik dan masih hidup di satu daerah terisolir pada akhir musim panas atau awal musim gugur ini.
Selama lebih dari satu dekade, Korea Utara menegaskan bahwa selain lima warga Jepang yang telah dikembalikan pada 2002, semua mereka yang diculik telah meninggal.
Keinginan Kim Jong Un melakukan investigasi baru atas kasus itu mengisyaratkan bahwa negara itu dalam sebuah tekanan. Amerika Serikat melarang pengembangan senjata nuklir oleh pemerintahan negara tersebut dan memintanya membangun hubungan baik dengan Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji untuk memperlunak sanksi bilateral jika Korea Utara mengembalikan seluruh mereka yang hilang tersebut.
“China dan AS mengambil sikap tegas sehingga Korea Utara benar-benar dalam kesulitan,” ujar Furuya. Korea Utara mengirim pesan kepada Jepang bahwa pihaknya benar-benar menginginkan dukungan Jepang.
Di bawah kepemimpinan penguasa Korea Utara Kim Jong Il sejumlah agen negara itu diperintahkan menculik 13 warga Jepang untuk kepentingan mata-mata. Lima tahun kemudian beberapa di antaranya dikembalikan, namun sisanya dilaporkan telah tewas.