Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AYAH WAPRES BOEDIONO Ternyata Tunanetra

Walau tuna netra di saat usia muda dan produktif akibat glukoma, ayah Wapres Boediono masih bisa memberikan kontribusi bagi keluarga sehingga tetap mampu menjadi kepala keluarga dengan baik.
Wapres Boediono/Antara
Wapres Boediono/Antara

 

Bisnis.com, JAKARTA -- Para penyandang cacat netra di masa kini berpeluang untuk tetap produktif demi menghidupi keluarganya.

Pengalaman menjadi anak dari seorang penyandang cacat netra dialami Wakil Presiden Boediono.

Wapres Boediono mengatakan ayahnya adalah seorang tunanetra justru di saat usia muda dan produktif akibat glukoma. Walau begitu, ayahnya masih bisa memberikan kontribusi bagi keluarga sehingga tetap mampu menjadi kepala keluarga dengan baik.

"Pada saat penjajahan penyakit glukoma belum ada pencegahannya dan belum ada kesadaran dari penderita, sehingga ayah saya alami kebutaan akibat glukoma," kata Boediono saat membuka Musyawarah Nasional VIII Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) di Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Hadir dalam acara itu Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron, serta Ketua Umum Pertuni Didi Tarsidi.

Wapres "membuka" kondisi keluarganya bukan tidak ada maksud. "Sekalipun seseorang alami tuna netra bukan berarti tidak bisa berkarya dan menjalankan tugas dengan baik sebagai kepala keluarga. Buktinya ayah saya bisa mendidik anak-anaknya menjadi orang yang berguna," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Boediono memberikan semangat untuk terus berkarya kepada tuna netra, yang sekalipun mengalami hambatan namun jangan pernah putus asa.

Boediono menceritakan saat mengalami kebutaan, ayahnya memutuskan untuk membuka toko di depan rumah yang menjual keperluan sehari-hari.

"Satu hal yang saya ingat adalah beliau tetap menjalankan tugas sebagai kepala keluarga dengan baik walau tuna netra," kata Wapres.

Bahkan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, kata Boediono, ayahnya seringkali menceritakan segala hal yang baik antara lain filsafat wayang.

"Ayah saya bisa menceritakan hal itu karena pada saat masih bisa melihat suka sekali membaca," kata Wapres.

Boediono mengatakan keberadaan tuna netra dalam satu keluarga ternyata bisa memberikan manfaat bagi semua.

"Percayalah kalau kita tidak bisa menikmati hasilnya, pasti nanti anak cucu kita yang bisa menikmati," pesan Wapres.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper