Ratusan Pelajar Padati Pameran Pendidikan Japan Matsuri 2014

Bisnis.com, JAKARTA-- Ratusan remaja tumplek dalam pameran Japan Matsuri (Japan Education Fair in Indonesia/JEFI), yang belangsung di Hotel NAM Kemayoran, Jakarta.

Mereka datang bersama orangtua atau teman-teman, tampak serius mendengarkan penjelasan dari beberapa perwakilan perguruan tinggi dan sekolah Jepang, yang ikut pameran JEFI 2014 ini.

Pada penyelenggaraan JEFI kesebelas kalinya yang berlangsung selama satu hari, ada empat institusi pendidikan yang ikut pameran. Yaitu Japan International Language Academy (JILA), Unita Japanese Language School, Shukutoku Japanese Language School, dan Tokuyama University.

Richard Y. Susilo, Ketua Penyelenggara JEFI 2014, mengatakan selama ini banyak siswa Indonesia yang ingin sekolah ke Jepang, tapi terkendala oleh berbagai hal. Di antaranya informasi pendidikan dan sekolah ke Negeri Sakura itu sangat kurang, khususnya dalam Bahasa Indonesia.

"Untuk itu JEFI yang hadir sejak 2009, dimotori oleh Pandan College--sekolah Bahasa Jepang di Indonesia-- menyelenggarakan kegiatan pameran ini," ujar Richard di sela-sela pameran JEFI di Hotel NAM Kemayoran, Jakarta, Sabtu (23/8/2014).

Dia menuturkan animo siswa untuk memperoleh informasi kuliah di Jepang cukup tinggi. Tamu yang datang selalu meningkat setiap tahunnya. 

"Cuma, tahun ini peserta pameran dari perguruan tinggi Jepang berkurang, karena pada saat bersamaan ada tiga negara lain yang juga mengadakan pameran pendidikan Jepang. Biasanya sampai 12 peserta. Kali ini hanya ada empat kampus," ungkapnya.

Raisha, salah seorang pengunjung JEFI, mengatakan ingin tahu lebih banyak tentang kuliah di Jepang. Saat ini dia masih duduk di bangku SMA kelas dua di Jakarta. 

"Saya ingin kuliah ke Jepang. Kalau bisa sekalian cari tahu bagaimana cara mendapatkan beasiswa," ujar Raisha yang datang bersama keluarganya.

Menurut dia, pameran pendidikan luar negeri seperti JEFI ini sangat diperlukan. "Terutama bagi mereka yang bercita-cita untuk melanjutkan studi di negara lain," ungkapnya.

Dalam pameran ini setiap kampus menyediakan meja untuk konsultasi, selain itu ada pelajaran membuat origami, dan seminar pendidikan.