Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SENTRAL AUSTRALIA: Pertumbuhan Ekonomi Sulit Diprediksi

Bank sentral Australia mengaku sulit untuk memprediksikan laju pertumbuhan ekonomi Negeri Kanguru. Pasalnya, kondisi ekonomi saat ini sedang tak menentu, meski Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens baru saja memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga di level terendah 2,5%.
 Opera House
Opera House

Bisnis.com, SYDNEY – Bank sentral Australia mengaku sulit untuk memprediksikan laju pertumbuhan ekonomi Negeri Kanguru itu. Pasalnya, kondisi ekonomi saat ini sedang tak menentu, meski Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens baru saja memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga di level terendah 2,5%.

Para dewan RBA mengatakan sulit memprediksikan, tetapi kemungkinan besar RBA akan memangkas proyeksinya. “Yang jelas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan melambat pada Juni,” ungkap RBA.

Seperti diketahui, Gubernur Stevens sebelumnya mempertahankan suku bunga ke level terendah untuk menggenjot permintaan domestik, demi menyiasati investasi sektor pertambangan. Usaha Stevens tidak menunjukkan hasil karena mata uang Australia stagnan di level tinggi.

Kondisi tersebut diperparah dengan data yang menunjukkan jumlah pengangguran Australia meningkat ke level tertingginya dalam 12 tahun pada Juli, di tengah laju upah dan inflasi stagnan.

Tingkat pengangguran Australia melonjak menjadi 6,4% pada Juli dari 6% pada bulan sebelumnya. Ini menjadikan untuk pertama kalinya tingkat pengamgguran negara tersebut lebih tinggi dari pengangguran Australia.

“Pertumbuhan mungkin akan lebih lemah dari 3 atau 4 kuartal lalu. Kondisi ini akan menjadi pertimbangan apakah harus ada pengucuran stimulus ekonomi,” kata ekonom JPMorgan Chase & Co, Tom Kennedy di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper