Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Realestat di Malang Tumbuh Negatif -46,20%

Penyaluran kredit real estat oleh perbankan di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang sampai dengan semester I/2014 tumbuh negatif -46.20% yang dipicu kebijakan LTV (loan to value) maupun Pemilu.

Bisnis.com, MALANG—Penyaluran kredit real estat oleh perbankan di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang sampai dengan semester I/2014 tumbuh negatif -46.20% yang dipicu kebijakan LTV (loan to value) maupun Pemilu.

Kepala Kantor OJK Malang Indra Kresna mengatakan secara year on year penyaluran kredit realestat juga negatif, yakni -44,43%.

“Pertumbuhan minus kredit realestat terdampak kebijakan BI (Bank Indonesia) yang menetapkan LTV (loan to value) serta kondisi perekonomian memang sedang melesu,” kata Indra di Malang, Senin (18/8/2014).

Dengan adanya kebijakan LTV, maka diharapkan pemohon kredit pemilikan rumah (KPR) betul-betul diperuntukkan mereka yang membutuhkan rumah, bukan sebagai ajang untuk spekulasi.

Dengan begitu, maka diharapkan sektor properti tidak bubble dan harganya bisa turun sehingga bisa mencapai harga yang realistis.

Pemicu lainnya terkait Pemilu sehingga masyarakat menunda melakukan investasi, termasuk membeli rumah.

Sampai dengan akhir semester I/2014, kata dia, realisasi penyaluran kredit realestat mencapai Rp793 miliar atau tumbuh minus -46,22% secara year to date (y-t-d) dan -44,43% secara year on year (y-o-y).

Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Komisariat Malang Umang Gianto membenarkan sinyalemen tersebut.

Menurut dia, pengembang yang benar-benar terdampak LTV terutama pengembang yang menyediakan rumah mewah.

Namun bagi pengembang yang menyediakan rumah menengah dan bersubsidi, penyerapannya masih tumbuh positif.

“Rumah menengah dengan harga Rp300 juta-an peminatnya masih banyak, apalagi rumah bersubsidi,” kata Umang yang juga Direktur Utama PT Bulan Terang Utama, pengembang kompleks perumahan Bulan Terang Utama di Kota Malang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper