Bisnis.com, LEBAK -- Serangan hama membuat sejumlah sawah di Provinsi Banten terancam tidak bisa menghasilkan padi.
Puluhan hektare lahan sawah di Kabupaten Lebak, Banten, terserang hama wereng batang coklat atau WBC sehingga terancam gagal panen.
"Kita mencatat saat ini seluas 27 hektare tanaman padi siap panen dilaporkan gagal panen akibat serangan WBC itu," kata Kepala Bidang Produksi Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani di Lebak, Senin (11/8/2014).
Ia mengatakan, faktor penyebab hama tersebut akibat cuaca lembap yang kerap disertai curah hujan cukup tinggi, sehingga berpotensi berkembangbiaknya binatang WBC.
Faktor lainnya, kata dia, petani juga tidak segera mengganti varietas benih unggul.
Selain itu, petani tidak melakukan gerakan tanaman serentak. Kondisi seperti itu akan mudah terserang WBC yang dikenal petani hama ganjur.
"Jika areal tanaman itu terserang WBC maka batang dan dedaunan tanaman padi mati," katanya.
Menurut dia, pihaknya menginstruksikan kepada petugas penyuluh lapang dan unit pelaksana teknis pertanian kecamatan agar mengendalikan hama jika ditemukan serangan WBC.
Saat ini petani harus mewaspadai serangan WBC, yang berkembang biak pada saat musim hujan.
Sebab penyebaran WBC mudah meluas jika tidak segera dilakukan pengendalian.
Pengendalian tersebut dengan penyemprotan pestisida untuk memutus mata rantai serangan hama wereng itu.
Pemerintah Kabupaten Lebak juga siap mengantisipasi serangan hama tersebut, dengan menyiagakan para petugas pengamat hama dan penyuluh pertanian di desa-desa untuk mendampingi para petani.
Selama musim hujan tentu sangat berpotensi serangan hama WBC.
"Kami meminta petani tetap waspada serangan hama wereng, terlebih saat ini udara cukup lembap," ujarnya.
Sueb, seorang petani di Kecamatan Malingping mengaku bahwa dirinya mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat tanaman padi miliknya seluas empat hektare gagal panen.
Tanaman padi itu, kata dia, semestinya dipanen September 2014, namun seharian terserang hama WBC kondisinya mati dan gagal panen.
"Kami merasa bingung karena serangan hama WBC itu tidak mampu diatasi dengan pestisida hama," ujarnya.
Begitu pula menurut Maman, petani Desa Wanasalam Kabupaten Lebak, areal sawah miliknya seluas tiga hektare gagal panen akibat serangan hama tersebut.
Ia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan benih padi varietas unggul dan petani dapat melaksanakan gerakan tanam pada September-Oktober mendatang.
"Kami satu-satunya berharap bantuan benih karena sudah kehabisan modal untuk kembali tanam padi," ujarnya.