Bisnis.com, JAKARTA-- Apa kabar Pak Raden atau laki-laki bernama asli Suyadi sekarang ini? Tokoh yang membidani kelahiran cerita boneka Si Unyil yang menghiasi layar kaca di setiap Minggu pagi ini ternyata masih bersemangat untuk mencipta.
Di usia senjanya, Suyadi ternyata masih bersemangat menyiapkan sejumlah buku pengenal wayang orang dan wayang kulit untuk anak, dan berencana menggelar pameran lukisan bertema anak.
“Saya juga tengah merencanakan mengadakan pameran ilustrasi dari dongeng HC Andersen dan sebuah pameran mengenai seni tradisi,” ujarnya.
Buku mengenai pengenalan wayang hingga pameran lukisan akan disiapkan Suyadi sembari menunggu proses pembuatan karakter Si Unyil dalam bentuk animasi tiga dimensi pada awal 2015. Selama itu Suyadi juga akan menyiapkan pameran, mendongeng, dan membuat sejumlah karakter cerita baru lagi.
Suyadi mulai aktif menggambar dan karyanya dikenal oleh masyarakat pada 1952, yang dimulai dari ruang ilustrasi di media cetak. Pada 1970 dia membuat protitipe boneka Unyil dan tokoh-tokoh pendukung lain seperti Nek Ijah, Mbah Bejo, dan Engkong.
Bermula dari proses tersebut, Suyadi yang lulusan Institut Teknologi Bandung ini mengabdikan dirinya sebagai tukang gambar dan pendongeng serta pegiat seni terutama untuk anak-anak.
Laki-laki kelahiran Puger, Jember, ini mengatakan menggambar menjadi bagian dari hidupnya. Suyadi justru lebih senang dipanggil tukang gambar daripada pelukis.
Setelah “berdamai” dengan Perusahaan Umum Produksi Film Negara yang memproduksi film Si Unyil, Suyadi tengah menunggu pengembalian royalti yang layak dari perusahaan yang hampir terkena likuidasi tersebut.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Perum PFN kali ini akan mengelola karakter Si Unyil melalui animasi 3D. Perubahan media dari wayang boneka ke animasi disambut baik oleh Suyadi.
Bahkan untuk sketsa awal karakter, Suyadi-lah yang diberikan kepercayaan untuk menggambarnya.
