Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Ingat dengan Si Unyil?

Bagi mereka yang melalui masa kecil pada dekade 1980-an, Minggu pagi merupakan saat yang dinanti-nantikan karena tayangan Si Unyil siap hadir di layar kaca melalui siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Bisnis.com, JAKARTA—Bagi mereka yang melalui masa kecil pada dekade 1980-an, Minggu pagi merupakan saat yang dinanti-nantikan karena tayangan Si Unyil siap hadir di layar kaca melalui siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Diprakarsai oleh Raden Soejadi atau Drs. Suyadi, Si Unyil pertama kali mengudara di TVRI tepat 37 tahun silam pada 5 April 1981. Tayangan ini disiarkan di stasiun pelat merah tersebut selama 12 tahun lamanya atau hingga 1993.

Segera setelah panggung boneka produksi Perum Produksi Film Negara (PPFN) itu  diperkenalkan ke publik melalui siaran di TVRI, popularitasnya meroket dalam tempo sangat singkat. Tayangan ini langsung memiliki kedekatan di hati anak-anak dan keluarga Indonesia pada zaman itu.

Meskipun ditujukan sebagai tontonan hiburan untuk anak, Si Unyil kerap menampilkan alur cerita yang kental akan pesan moral seperti budaya patriotisme, nasionalisme, pesan kesehatan, kepedulian terhadap lingkungan, propaganda keluarga berencana, seni, hingga budaya.

Tayangan boneka ini menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari sang karakter titular di sebuah kawasan perdesaan fiksi bernama Desa Sukamaju. Hidup layaknya anak Indonesia dari kelas menengah-bawah pada umumnya, Unyil tinggal bersama ayah, ibu, dan sepupunya.

Selain tokoh titular protagonis, cerita Si Unyil melahirkan karakter-karakter boneka ikonik yang hingga saat ini sangat dikenal anak-anak Indonesia seperti Usro dan Ucrit, Cuplis dan Endut, Pak Raden, Pak Ogah, Meilani, dan Bok Bariah.

Masing-masing karakter merepresentasikan latar belakang budaya dan sifat manusia yang berbeda-beda. Unyil, Ucrit, dan Usro digambarkan sebagai tipikal anak baik-baik dari kelas 3 SD, sedangkan Cuplis dan Endut merefleksikan karakter anak kampung yang bandel.

Pak Raden, yang suaranya diisi oleh sang kreator Suyadi, memiliki karakter Jawa yang sangat kental; lengkap dengan atribut beskap dan blangkon, serta kumis tebal. Ada juga Pak Ogah yang menggambarkan kalangan masyarakat tunakarya yang malas dan suka meminta-minta uang.

Setelah sempat menghilang dari layar kaca selama hampir satu dekade, pada 21 April 2002 Si Unyil menyapa kembali penggemarnya melalui siaran pada Minggu pagi di RCTI, sebelum hijrah ke TPI pada awal hingga akhir 2003 dengan jadwal penayangan setiap Minggu sore.

Sejak 2007, acara tersebut dihidupkan kembali dengan konsep baru yang lebih mengena kehidupan generasi milenial. Ditayangkan di Trans7, konsep tersebut diberi nama Laptop Si Unyil dan Catatan Harian Si Unyil yang lebih fokus pada tema-tema sains, teknologi, dan budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper