Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pak Raden Meninggal Dunia Jadi Topik Teratas di Twitter

Suyadi atau yang dikenal dengan karakter Pak Raden, pria yang mengenakan blangkon dan berkumis tebal pada tayangan anak Si Unyil meninggal dunia. Kabar ini menduduki urutan pertama pada topik teratas di Twitter.
Almarhum Suyadi alias Pak Raden/Antara
Almarhum Suyadi alias Pak Raden/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Suyadi atau yang dikenal dengan karakter Pak Raden, pria yang mengenakan blangkon dan berkumis tebal pada tayangan anak Si Unyil, meninggal dunia. Kabar ini menduduki urutan pertama pada topik teratas di Twitter.

Seperti dikutip dari akun Instagram manajernya, Prasodjo Chusnato, Suyadi disebutkan tutup usia di angka 82 tahun pada Jumat (30/10/2015) pukul 22.20. WIB Sosok yang dikenal melalui dongeng-dongengnya itu tutup usia di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat.

"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs Suyadi (Pak Raden), pada hari jumat malam jam 22.20 WIB," ujarnya.

Merespons hal tersebut, netizen langsung menyebarkan informasi itu dan menduduki urutan teratas di Twitter. Seperti akun @indrawidjaya yang mengucapkan bela sungkawa terhadap kabar telah berpulangnya Pak Raden. Hal yang sama juga dituliskan netizen lainnya yaitu akun @_annisabella

@indrawidjaya: Selamat jalan Pak Raden. Salam hormat dari masa kecil ibuku.

@_annisabella: Inaillahi Wainnaillahi Rajiun. Selamat JalanPak Raden. Semoga amal beliau diterima disisi Nya dan ditempatkan yang mulia, Amin.#RIPPakRaden

Pria kelahiran 1982 itu dikenal melalui program tayangan anak Si Unyil. Tayangan yang menampilkan pertunjukan boneka itu sangat tinggi popularitasnya terutama, di era 80-an.

Kebolehan Pak Raden tak saja menciptakan 11 karakter seperti Unyil, Usro, Ucrit, Bu Bariah hingga Pak Ogah. Melainkan, mengisi suara, menggambar dan bercerita.

Namun, cerita Si Unyil tak lagi menjadi cerita menyenangkan baginya saat hak cipta berpindah tangan. Melalui surat perjanjian yang diteken bersama Perusahaan Produksi Film Negara (PFN) pada Desember 1995, karakter Si Unyil tak lagi miliknya.

Dalam klausul di surat tersebut, seharusnya tertulis Pak Raden bisa mendapatkan royalti bila karakter Si Unyil digunakan di luar kepentingan film atau video dan buku. Kenyataannya, surat itu tak menunjukkan apapun terkait hak ciptanya.

Setelah dua tahun berjuang, pada 2014, Pak Raden membuat perjanjian lisensi dengan PFN. Pasalnya, mendapatkan titik cerah terkait hak cipta Si Unyil merupakan impian Pak Raden sebelum meninggal dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper