Bisnis.com, MANADO - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan kredit konsumsi perbankan di provinsi tersebut tumbuh paling tinggi dibandingkan kredit produktif.
"Hingga posisi Juni 2014 kredit konsumsi tumbuh 16,34% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya hanya Rp12,62 triliun menjadi Rp14,68 triliun," kata Luctor, di Manado, Senin (4/8/2014).
Luctor mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Mei 2014 juga mengalami kenaikan 1,30% dari Rp14,49 triliun menjadi Rp14,68 triliun.
Kredit konsumsi, katanya, memang masih mendominasi pinjaman perbankan di Sulut dengan share sebesar 59,84% dari total kredit. Sedangkan kredit produktif yakni kredit modal kerja dengan share 28,89% dan kredit investasi 11,28% dari keseluruhan kredit.
Untuk kredit modal kerja, pada posisi Juni 2014 hanya tumbuh 8,85% dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp6,51 triliun menjadi Rp7,09 triliun.
Dibandingkan dengan Mei 2014, kredit modal kerja juga mengalami peningkatan 4,96% dari Rp6,75 triliun menjadi Rp7,09 triliun.
Kredit investasi justru mengalami penurunan sebesar 1,96% dari Rp2,82 triliun pada Juni 2013 menjadi Rp2,76 triliun di Juni 2014. Namun jika dibandingkan bulan sebelumnya naik 1,96%.
BI terus mengingatkan kepada perbankan yang ada di Sulut agar terus menyalurkan kredit ke sektor riil, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.