Bisnis.com, SAN FRANCISCO—Yahoo! Inc., perusahaan media internet yang berbasis di Sunnyvale, California menentang pemberlakuan perluasan perlindungan hak cipta atas konten berita yang digunakan di Internet oleh pemerintah Jerman, demikian dilaporkan Bloomberg pada Senin (4/8/2014).
Bloomberg melansir bahwa hukum tersebut memungkinkan penggunaan satu kata atau bagian kecil dari teks sebuah artikel berita tanpa membayar royalti.
Yahoo mengatakan keberatannya dalam sebuah pengajuan ke Mahkamah Konstitusi Federal Jerman bahwa hukum menempatkan batas konstitusional tentang kebebasan informasi.