Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VIRUS EBOLA: WHO Belum Keluarkan Travel Warning, Waspadai Penerbangan Internasional

Sehubungan dengan kemungkinan penyebaran virus Ebola melalui penerbangan internasional, Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan travel warning dalam bentuk apapun.
Ilustrasi/Aviationcorner.net
Ilustrasi/Aviationcorner.net

Bisnis.com, JAKARTA - Sehubungan dengan kemungkinan penyebaran virus Ebola melalui penerbangan internasional, Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan travel warning dalam bentuk apapun.

"Tapi, memang CDC Amerika Serikat mengeluarkan semacam peringatan kepada masyarakatnya, untuk menghindari perjalanan yang tidak begitu perlu (nonesential travel) ke tiga negara terjangkit Ebola," kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,Kementerian Kesehatan, lewat surat elektroniknya Minggu (3/8/14).

Dia menuturkan sekarang ini ada 39 bandara internasional di 35 negara, yang punya penerbangan langsung dari tiga negara terjangkit Ebola. Negara-negara tersebut di Afrika, Eropa, dan Amerika. Tidak ada di Asia, dan tentu juga tidak di Indonesia.

Sedangkan bandara internasional itu antara lain ada 7 di Eropa (Inggris, Belgia, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Belanda), serta 3 di Amerika Serikat (Houston, Atlanta, dan New York).

"Jadi, penularan melalui penerbangan komersial relatif kecil. Saat ini belum ada penerbangan langsung ke Asia, dan belum ada travel warning dari WHO. Tapi tentu harus diikuti perkembangan yang ada, dan tetap waspada," ungkap Prof. Tjandra.

Menurut data yang ada, lanjutnya, memang pada akhir Juli kemarin ada seorang pekerja Liberia (Mr. PS, 40 tahun, yang naturalisasi penduduk Amerika), yang jatuh sakit ketika turun dari pesawat di Lagos Nigeria‎.

Mr. PS baru datang dari Liberia untuk merawat saudara perempuannya yang sakit Ebola. "Mr. PS meninggal dunia 5 hari sesudah jatuh sakit," katanya.

Selain itu ada 59 orang yang kemudian dievaluasi ketat, karena kontak dengan Mr. PS. Mereka adalah 15 petugas penerbangan, dan 44 petugas rumah sakit.

Dari 59 orang, katanya, surveilans diteruskan menjadi total 67 orang. Semua sejauh ini tidak tertular.

"Kasus Mr. PS ini yang kemudian membuka mata dunia tentang kemungkinan penyebaran Ebola melalui penerbangan internasional," ujarnya.

Di sisi lain, tambahnya, Ebola menular melalui kontak langsung dengan darah atau sekret tubuh, feses, dan lainnya. Tidak melalui airborne. Jadi kemungkinan penularan di dalam pesawat‎ relatif kecil

Gejala pasien Ebola, katanya, antara lain demam, amat lemah, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, muntah, diare, kerusakan ginjal dan hati, serta perdarahan dalam tubuh.

"Dengan berbagai gejala seberat itu, tentu kecil kemungkinan seseorang dapat bepergian dengan pesawat udara. Tapi tetap saja kewaspadaan perlu dijaga pada pesawat yang datang dari negara terjangkit," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper