Bisnis.com, SEMARANG—Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjamin pasokan beras menjelang Lebaran di wilayah ini dipastikan aman.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Kendal Saptoro mengatakan pasokan beras di Kendal pada tahun ini surplus, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir adanya kelangkaan beras.
Pihaknya menyatakan kebutuhan beras masyarakat Kendal pada Juni mencapai 6,6 ton, sementara surplus beras di wilayah ini sebanyak 31,8 ton.
“Kami pastikan pasokan beras Lebaran ini aman. Bahkan distribusi beras Kendal tersebar ke beberapa kota lain,” papar Saptono saat ditemui Bisnis.com, Senin (21/7).
Surplus beras yang tersedia saat ini, kata dia, bisa untuk memasok kebutuhan masyarakat Kendal hingga empat hingga lima bulan.
Menurutnya, adanya stok beras berlebih menyebabkan harga selama Ramadan dan menjelang Lebaran tidak ada kenaikan.
Saptono memastikan harga beras stabil di wilayah ini akan berlangsung hingga mendekati Lebaran yang diprediksi akan terjadi lonjakan harga.
“Kemungkinan harga tidak naik. Kan pasokan [beras] menumpuk,” tuturnya.
Dia memaparkan pada tahun ini banyak petani Kendal beralih menanam padi daripada tembakau yang harganya dinilai terus anjlok.
Lahan yang biasanya dipakai untuk tanaman tembakau, kata Saptono, dipakai untuk tanaman jagung dan padi.
Hal itu dilakukan petani untuk mengembalikan biaya operasional tembakau yang selama dua tahun tergerus akibat regulasi dari pemerintah perihal pembatasan kadar nikotin pada tembakau.
“Petani tidak mau merugi terus, mereka sudah punya planning untuk bagaimana caranya bisa untung dengan menanam padi dan jagung. Karena komoditas itu merupakan bahan pokok,” ujar dia.
Kasi Produksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kendal Widayati menambahkan tanaman jagung saat ini menjadi komoditas andalan. Bahkan, banyak perusahaan pakan ternak dari luar kota membeli jagung dari daerah ini.
“Di sini punya andalan jagung dan padi. Produksi dua komoditas itu surplus. Padi biasanya dipakai masyarakat, sedangkan jagung kebanyakan dimanfaatkan oleh industri pakan ternak dari luar daerah,” paparnya.
Menurutnya, kebutuhan total masyarakat Kendal untuk komoditas jagung mencapai 7.982 ton. Sementara produksi jagung pada semester pertama ini sebanyak 123,341 ton, dengan angka surplus 115,359 ton.
Surplus jagung yang didukung dengan harga stabil, kata dia, memacu petani terus memanfaatkan lahan pertanian untuk menanam tanaman jagung.
“Sekarang, petani menyesuaikan dengan harga pasaran. Artinya, jenis tanaman yang harganya stabil akan tetap menjadi incaran. Hal ini didukung dengan ketersedian lahan,” paparnya.
JELANG LEBARAN 2014: Kendal Klaim Surplus Beras
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjamin pasokan beras menjelang Lebaran di wilayah ini dipastikan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu