Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGENDA FED: Awali Testimoni, Yellen Masih Cemas Soal Tenaga Kerja

Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen mengatakan di depan anggota legislatif bahwa bank tersebut menekankan pentingnya stimulus moneter untuk mengatasi bursa tenaga kerja yang terus melemah.
Janet Yellen masih isyaratkan kecemasannya terkait bursa tenaga kerja AS/Reuters
Janet Yellen masih isyaratkan kecemasannya terkait bursa tenaga kerja AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan di depan anggota legislatif bahwa bank tersebut menekankan pentingnya stimulus moneter untuk mengatasi bursa tenaga kerja yang terus melemah.

“Ada sinyal yang beragam terkait masalah perekonomian,” ujar Yellen menanggapi pertanyaan para anggota Komisi Perbankan Senat hari ini waktu setempat.

Dia mengatakan pihaknya perlu berhati-hati untuk memastikan bahwa perekonomian berada dalam alur yang benar, sebelum mempertimbangkan untuk menaikkan tingkat bunga.

Meski “pandangan secara keseluruhan lebih positif,” Yellen mengatakan upah buruh yang rendah merupakan isyarat “kelesuan yang signifikan” pada bursa tenaga kerja. Hal itu terjadi meski setelah angka pengangguran turun ke level terendah dalam kurun hampir enam bulan.

Dalam satu bahasa yang emosional sebagai penentu kebijakan bank sentral, dia berbicara soal “trauma psikologis” yang dialami oleh mereka yang menganggur dan keluarga mereka.

“Dia merupakan pengambil kebijakan yang tegas,” ujar David M. Jones, presiden perusahaan konsultan ekonomi DMJ Advisors LLC sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (16/7/2014).

David menambahkan bahwa Yellen sangat mencemaskan soal perbaikan kondisi bursa tenaga kerja, pengangguran jangka panjang, upah yang tidak naik serta indikasi lainnya soal lesunya bursa tenaga kerja.

Pada kesempatan itu Yellen kembali menegaskan bahwa tingkat bunga cenderung rendah untuk periode tertentu setelah bank sentral mengakhiri program belanja obligasinya yang dia sebutkan bisa terjadi setelah pertemuan Oktober mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper