Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta empat pihak menyikapi seluruh proses penghitungan suara Pilpres secara benar dan arif agar tidak mencoreng proses demokrasi di Indonesia.
Empat pihak tersebut yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mahkamah Konstitusi (MK), pasangan capres-cawapres bernomor urut 1 Prabowo Subianto – Hatta Rajasa, dan pasangan capres-cawapres bernomor urut 2 Joko Widodo – Jusuf Kalla.
“Insya Allah Indonesia bisa menghadapi kemelut politik. Empat pihak tadi betul-betul dengan tanggung jawab dan dengan kecintaan pada bangsa dan negara bisa menyikapi dengan tepat, benar, dan arif. Kita tidak ingin ada kemunduran,” ujar SBY, Senin (14/7/2014) malam.
SBY mengingatkan pihak-pihak tersebut agar menaruh hormat kepada rakyat. SBY juga kembali mengingatkan kedua pasangan capres-cawapres yang berlaga di ajang Pilpres 2014 dapat menerima hasil pengumuman real count dengan baik.
“Yang menang bersyukur tapi tidak perlu arogan. Yang kalah, meski sedih, tapi tidak perlu melakukan tindakan yang tidak dibenarkan,” katanya.
Dia mengingatkan apabila ada kandidat yang tidak puas dengan hasil tersebut, dapat menyalurkan aspirasi kepada Mahkamah Konstitusi melalui mekanisme yang diatur oleh perundang-undangan.
“Sekarang ada dispute, perselisihan. Yang paling baik adalah memberi kesempatan pada KPU yang pertama-tama harus profesional dan kredibel untuk menghitung suara secara transparan dan akuntabel,” katanya.
Jika ada perselisihan, lanjutnya, beri kesempatan pada MK untuk memutuskan secara bertanggung jawab dan transparan.
“Proses etis dalam menyikapi perbedaan perselisihan suara yang mungkin timbul, dibawa ke MK. MK akan memutuskan,” tegasnya.