Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Malaysia menaikkan suku bunga utama untuk pertama kalinya dalam lebih dari 3 tahun setelah perekonomiannya tumbuh lebih cepat. Bank sentral berusaha mengurangi resiko ketidakseimbangan keuangan.
Bank Negara Malaysia meningkatkan tingkat kebijakan overnight sebesar 25 basis poin menjadi 3,25%. Keputusan itu telah diprediksi oleh 15 dari 21 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News, sementara enam memperkirakan tidak ada perubahan.
“Pergerakan di masa depan akan tergantung pada keseimbangan risiko untuk pertumbuhan dan inflasi,” tulis Bank Negara Malaysia dalam sebuah pernyataan resminya, Sabtu (12/7/2014).
Malaysia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang menaikkan suku bunga acuan tahun ini. "Data ekonomi baru-baru sudah cukup kuat, hal ini menunjukkan ekonomi cukup sehat dalam menahan pengetatan kebijakan moneter," ujar Krystal Tan, seorang analis yang berbasis di Singapura pada Capital Economics Ltd.
Ringgit melemah 0,3% menjadi 3,1855 per dolar pada pukul 10.38 di Kuala Lumpur. Menurut data yang dikumpulkan, ini adalah penurunan terbesar dalam dua minggu.
Ringgit menguat 0,8% pada Juli, kinerja terbaik di antara 24 mata uang di pasar berkembang setelah rupiah dan peso.
Harga konsumen naik 3,2% pada Mei dari tahun sebelumnya, melambat dari 3,5% pada Maret dan Februari yang merupakan laju tercepat sejak 2011.