Bisnis.com, SEMARANG—Bulog Divisi Regional Jawa Tengah memajukan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) pada Juli dan Agustus, mengingat kebutuhan beras melonjak menjelang Lebaran.
Kepala Bulog Divre Jawa Tengah Damin Hartono mengatakan upaya percepatan penyaluran raskin berdasarkan animo masyarakat akan kebutuhan beras selama Ramadan dan Lebaran cukup tinggi. Hal itu juga didorong atas permintaan masing-masing daerah yang menghendaki pengajuan penyaluran beras.
"Langkah kami berdasarkan rapat ekonomi, keuangan dan industri daerah (ekuinda)," papar Damin kepada Bisnis, Jumat (11/7/2014).
Dia mengatakan langkah percepatan itu telah disetujui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Secara teknis, penyaluran Juli diberikan pada pekan pertama dan kedua. Adapun alokasi Agustus disalurkan pada pekan ketiga dan keempat bulan ini.
Saat ini, penyerapan beras Bulog Divre Jateng tercatat pada Kamis (10/7) mencapai 319.430 ton. Penyerapan tertinggi di Subdrive Karesidenan Surakarta yaitu 68.456 ton, disusul Subdrive Karesidenan Pati 68.410. Untuk Subdrive Karesidenan Pekalongan mencapai 56.458 ton. Adapun terendah di Karesidenan Kedu yang hanya 30.335 ton.
Damin menerangkan Pemprov Jateng bersama sejumlah tim dalam waktu dekat akan mengecek lapangan tentang ketersedian bahan pokok menghadapi Lebaran. Pengecekan itu sekaligus untuk mengontrol kenaikan harga kebutuhan pokok. Jika harga sembako di pasaran melambung tinggi, Pemrov Jateng akan menggelar bazar pasar murah yang menjual kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
“Selain itu, kami juga melakukan pasar murah dengan menjual kebutuhan pokok di Bulogmart yang tersebar ke sejumlah pasar tradisional di Jawa Tengah,” terangnya.