Bisnis.com, KIEV - Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan sebuah serangan rudal Grad yang dilakukan pemberontak terhadap pos tentara Ukraina di perbatasan dengan Rusia hari ini, Jumat (11/7), mungkin telah menewaskan sebanyak 30 tentara dan penjaga perbatasan.
Jika kemungkinan jumlah korban tersebut benar, ini akan menjadi serangan pemberontak paling mematikan terhadap pasukan pemerintah sejak militer Ukraina mengakhiri gencatan senjata sepihak pada 30 Juni lalu.
Menurut sumber-sumber militer para separatis pro-Rusia meluncurkan serangan mereka dini hari tadi di pos perbatasan di Zelenopillya, Luhansk.
"Korban tewas mencapai tiga puluh dan kemungkinan masih bisa bertambah," ujar Zoryan Shkyryak, penasihat Menteri Dalam Negeri Arseny Avakov.
Pasukan pemerintah baru-baru disibukkan dengan pertempuran selama tiga bulan melawan separatis yang telah menyiapkan 'Republik Rakyat'.
Akhir pekan lalu Kiev mencetak kemenangan penting dengan mendorong mundur pemberontak dari kubu di Slaviansk dan memaksa mereka kembali ke Donetsk.
Namun, serangan pemberontak terus terjadi di wilayah Luhansk, di mana pemberontak juga mengontrol bangunan strategis di ibukota regional Ukraina Timur tersebut.