Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah meyakini proyek kereta api Trans Sulawesi senilai Rp8 trilun dapat dicanangkan sebelum Oktober 2014.
Menurut Bambang Prihartono, Direktur Transportasi Bappenas, pencanangan dapat dilaksanakan karena proyek Trans Sulawesi ini sepenuhnya menggunakan uang dari anggaran pendapatan belanja negara.
Proyek ini juga tidak direncanakan menggandeng swasta, karena secara hitungan bisnis belum layak.
"100% rupiah murni, nanti akan dioperasikan oleh KAI," tutur Bambang kepada Bisnis, Senin (30/6/2014).
Karena menggunakan 100% rupiah, maka tanah yang harus disediakan menurut Bambang dapat dilakukan bertahap.
Jalur kereta yang menghubungkan Makassar-Parepare ini awalnya tidak ditargetkan masuk dalam megaproyek yang akan digesa menjelang Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir.
Jaminan dari Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo kepada Menteri Koordinator Ekonomi Chairul Tanjung membuat pemerintah berketetapan segera melakukan pencanangan setelah pemilihan presiden Juli pekan depan.
Menurut Bambang, pencanangan ini didahulukan untuk ruas yang sudah dibebaskan oleh pemerintah daerah. Terutama untuk pematangan lahan ataupun penyiapan bantalan.
Sedangkan pengerjaan konstruksi akan dimulai dengan APBN 2015.