Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS SUAP BUPATI BIAK: PKB Didesak Klarifikasi Dugaan Keterlibatan Helmy

Anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ali Mashcan Moesa mendesak Dewan Pimpinan Pusat PKB mengklarifkasi dugaan keterlibatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini dalam kasus dugaan suap Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk.

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ali Mashcan Moesa mendesak Dewan Pimpinan Pusat PKB mengklarifkasi dugaan keterlibatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini dalam kasus dugaan suap Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk.

"Saya rasa DPP memang seharusnya segera mengkalrifikasi, sebab bisa menyebabkan multitafsir," kata Ali kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Selain itu, Ali yang menjabat sebagai Anggota DPR Komisi VIII ini juga mendesak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk memanggil dan meminta penjelasan dari Helmy Faishal yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKB.

"Seharusnya Pak Muhaimin sekarang telah memanggil Helmy atau bisa juga Helmy datang tanpa dipanggil dan memberikan penjelasan," ujarnya.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyegel ruang kerja staf Menteri PDT yang berada di lantai 2, 4 dan 7 di Gedung Kementerian Negara PDT.

Sebelumnya, dalam operasi tangkap tangan, KPK menangkap Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk atas dugaan menerima suap terkait dana bantuan PDT di kabupaten yang dipimpinnya. Diduga suap itu diberikan untuk memuluskan dana bantuan PDT yang menjadi program atau proyek di Kementerian PDT.

Penangkapan itu dilakukan KPK pada pukul 22.30 WIB di sebuah hotel yang terletak di Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat. Selain Yesaya, KPK juga turut mengamankan 5 orang lainnya.

Dari hasil operasi tangkap tangan, KPK menyita barang bukti berupa uang sebanyak 400.000 dolar Singapura atau sekitar Rp3,6 miliar, dan 3 unit mobil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper