Bisnis.com, SAN ANTONIO --Sersan Bowe Bergdahl, yang dibebaskan Taliban dengan imbalan AS membebaskan lima tokoh penting dari tahanan Guantanamo, telah dipulangkan ke Texas, Amerika Serikat.
Bergdahl, yang menghabiskan lima tahun sebagai tawanan perang Taliban sebelum dibebaskan 31 Mei, berada dalam kondisi stabil di rumah sakit militer di Texas.
Namun, ia dikabarkan belum bisa bertemu orang tuanya.
Para pejabat militer, Jumat (13/6/2014) mengatakan, Bergdahl, yang tiba di rumah sakit pada jam-jam sebelum fajar Jumat dalam penerbangan militer dari Jerman, berada dalam kondisi fisik yang cukup baik untuk bertemu dengan para pewawancara.
Meski begitu, ia belum diberitahu tentang kontroversi seputar penangkapannya, kata para pejabat tersebut.
Lima tahanan Guantanamo Afghanistan dibebaskan oleh Washington sebagai imbalan atas pembebasan tentara Amerika Serikat Bowe Bergdahl.
Kelima tahanan Guantanami yang dibebaskan AS adalah mantan pejabat rezim Taliban yang memerintah Afghanistan pada 1996-2001.
Para pemberontak telah lama menuntut pembebasan mereka, dan kelimanya dianggap masih memegang pengaruh dalam gerakan.
Selama ini Taliban berjuang melawan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat, sejak mereka digulingkan dari kekuasaan dalam invasi pimpinan AS.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, tiba di Afghanistan dalam kunjungan mendadak Minggu, kata seorang pejabat pertahanan AS, menyusul prajurit Bowe Bergdahl dibebaskan setelah lima tahun disekap Taliban.
Hagel tiba di Lapangan Terbang Bagram, pangkalan militer luas di utara Kabul yang dikuasai AS, menurut pejabat yang berbicara dengan syarat tak disebut jatidirinya.
Pembebasan Bergdahl dengan imbalan lima tokoh senior Taliban yang ditahan di penjara Guantanamo telah dipuji sebagai terobosan bagi upaya perdamaian oleh seorang anggota senior Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan.
Tetapi hal itu mendapat kecaman dari beberapa anggota parlemen AS.
Perjalanan Hagel terjadi sepekan setelah Presiden AS Barack Obama membuat kejutan melakukan perjalanan untuk memuji pengorbanan tentara AS di Afghanistan, saat pasukan tempur mempersiapkan diri untuk ditarik keluar pada akhir tahun ini.
Sekembalinya dari sana, Obama menguraikan rencana di mana pasukan AS akan tetap berada di negara itu sampai akhir 2016 untuk misi pelatihan dan kontra-terorisme - yang menjadi subyek penandatanganan Perjanjian Keamanan Bilateral yang lama tertunda.