Bisnis.com, SERANG—Bidang Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten (Distanak) menyatakan terus meningkatnya kebutuhan daging sapi yang dibarengi dengan semakin menyusutnya populasi sapi lokal menyebabkan kawasan ini mengalami krisis daging.
Kepala Bidang Produksi Peternakan Distanak Provinsi Banten, Asep Mulya Hidayat mengatakan kemampuan produksi daging sapi yang hanya 4.016 ton per tahun tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging yang mencapai 22.459 ton per tahun.
“Kekurangan stok daging sudah berjalan sangat lama. Namun tidak hanya itu, karena Banten merupakan daerah penyangga Jakarta, pada akhirnya 40% sapi yang dipotong di Banten dikirim ke Jakarta,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (5/6/2014).
Tiap tahunnya, lanjut Asep, Banten kekurangan pasokan daging sapi sebanyak 18.443 ton, sehingga, solusi tercepat untuk menyelesaikan permasalahan defisit adalah meminta pasokan daging impor dari pemerintah pusat.
Konsumsi daging per kapita penduduk Banten yang mencapai 2 kg/per tahun dan cenderung terus meningkat seiring dengan melonjaknya populasi penduduk tiap tahunnya, menurut Asep secara signifikan menggerus jumlah luas lahan peternakan yang sudah semakin menyempit.
Program perluasan kawasan peternakan yang berfokus pada tiga daerah yakni Kabupaten Tangerang, Lebak dan Pandeglang menjadi sia-sia karena lahan yang tersedia lebih banyak digunakan untuk pembangunan properti dan kawasan industri baru.