Bisnis.com, SYDNEY—Kendati investasi pertambangan melambat, ekonomi Australia melaju ekspansif ke laju tercepat selama 2 tahun. Lecutan ekonomi tersebut didukung oleh melesatnya ekspor dan rendahnya suku bunga acuan.
Pemerintah melaporkan produk domestik bruto (PDB) terpacu 1,1% pada kuartal I/2014 dari kuartal sebelumnya, melampaui estimasi survei Bloomberg News yaitu 0,9%.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, ekonomi Australia tumbuh 3,5% pada kuartal I/2014 sedangkan perkiraan ekonom adalah naik 3,2%.
Data ekonomi kali ini membuktikan ekonomi memiliki fondasi yang cukup kuat dalam menghadapi pengetatan fiskal pemerintah dan tertundanya beberapa proyek pertambangan.
“Penguatan ekonomi kali ini cukup menggembirakan, tetapi komposisi pertumbuhan masih menjadi tantangan bagi ekonomi,” kata Menteri Keuangan Australia Joe Hockey di Sydney, Rabu (4/6/2014).
Menurutnya, sektor pertambangan akan terus menjadi berkontribusi utama dalam pertumbuhan PDB. Tetapi, kenaikan terbesar akan datang dari produksi dan ekpor dibandingkan konstruksi dan investasi.
Laporan terpisah menunjukkan rencana investasi korporasi hanya senilai A$137,1 miliar sepanjang 2014-2015, jauh di bawah ekspektasi sehingga mengindikasikan adanya transisi ekonomi dari investasi pertambangan ke investasi non-pertambangan.
Di sisi lain, Craig James, ekonom senior Commonwealth Bank of Australia menambahkan untuk saat ini tingginya produktifitas perusahaan, konstruksi perumahan, dan ekspor merupakan daya dukung utama perekonomian Australia.
Adapun, ekspor tercatat naik 4,8% pada kuartal I/2014 dari kuartal sebelumnya, berkontribusi atas kenaikan 1,1% terhadap total PDB. Tidak hanya itu, investasi hunian juga naik 4,7%, menambahkan 0,2 poin pada PDB.
Dolar Australia diperdagangkan dengan nilai US$92,73 sen pada pukul 12.21 p.m di Sydney, naik dari posisi sebelumnya US$92,62 sebelum data PDB dirilis. Acuan imbal hasil obligasi 10 tahun juga tumbuh 7 basis poin menjadi 3,78%, mendekati level tertinggi sejak Kamis (22/5/2014). (Bloomberg)