Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menjelaskan Kurikulum 2013 terdapat dua fase yaitu fase satu dan fase dua.
“Pada fase satu ujungnya sampai dengan implementasi bertahap dan terbatas yang dilakukan sampai dengan Juli 2014. Mulai dari perumusan ide, desain struktur dan isi, penulisan buku model, dan seterunya. Alhamdullilah dengan segala dinamikanya sudah kita lalui,” ungkapnya seperti dilansir laman Kemdikbud.
Pada fase dua, menurutnya, mulai dari penulisan buku untuk tahun kedua saat ini, kemudian penyediaan buku dalam skala yang sangat besar, pelatihan dalam skala besar, serta implementasi bertahap dan menyeluruh yang akan dimulai pada minggu ketiga Juli 2014.
Setelah dipelajari dari berbagai sumber buku, lanjutnya, Kurikulum 2013 bisa merubah tata bisnis perbukuan. Pada saat anak-anak masuk sekolah pada Juli 2014 mereka akan menerima buku secara gratis dalam satu set.
“Alangkah bahagianya kalau adik-adik kita pada saat tahun ajaran baru, mereka sudah tidak ada beban lagi untuk membeli buku, gurunya pun juga mendapatkan satu paket. Guru akan menerima buku guru dan buku siswa. Ini yang saat ini sedang kita kerjakan,” tutur Mendikbud.
Mendikbud menjelaskan, semuanya akan selesai seperti pelatihan-pelatihan guru dan pendistribusian buku-buku diharapkan pada akhir Juni 2014 sudah selesai.
Saat ini adalah fase pencetakan buku kurikulum 2013, semua tender sudah selesai dengan pelaksana tender adalah LKPP, dan akhir Mei 2014 diharapkan sudah mulai pendistribusian.
“Jumlahnya sebanyak 244.902.511 oplah, dengan nilai HPS (harga per satuan) kita Rp2,109.490 triliun. Jumlah buku yang kita kembangkan dan tulis ada 200 judul buku. Ini pekerjaan tidak mudah, dan Alhamdullilah semuanya dapat dilaksanakan dengan total 169 paket,” jelas Mendikbud.