Bisnis.com, DONGGUAN - Era keemasan pertumbuhan real estate di China diperkirakan bakal berakhir dalam waktu dekat menyusul perlambatan signifikan terhadap harga rumah setahun terakhir.
Meskipun begitu, Vanke Co Ltd, developer properti China masih optimistis upaya urbanisasi yang tengah dilakukan pemerintah mampu menciptakan kembali masa keemasan real estate dalam waktu 15 tahun mendatang.
Setelah sempat melonjak ke level double digit, harga rumah di China mulai melorot sejak tahun lalu dengan rata-rata harga rumah baru melambat ke level 11 bulan terendah pada April 2014.
Melambatnya pertumbuhan harga rumah di China dipicu oleh investasi yang spekulatif dan pengekangan kredit oleh perbankan.
Era white silver [lanjutan masa keemasan] telah dimulai berkat program urbanisasi yang digembor-gemborkan pemerintah saat ini, kata Yu Liang, Presiden Vanke Co Ltd. di Dongguan. Rabu (28/5/2014).
Menurutnya, setelah kualitas dan pelayanan, industri properti yang bernilai 8,1 triliun yuan (US$1,30 triliun) pada tahun lalu ini telah kembali ke posisi permintaan semula.
Bahkan, ketika pertumbuhannya hanya single-digit, industri properti diakuinya masih menguntungkan. Sebelumnya, Moodys Investors Service, lembaga pemeringkat rating internasional, merevisi turun prospek sektor properti China menjadi 5% alias datar hingga 12 bulan mendatang.
Prospek pertumbuhan properti pada tahun ini kontras dengan capaian tahun lalu yaitu naik 26,6%.