Bisnis.com, MANADO--Pemprov Sulut nampak kebakaran jenggot lantaran kelangkaan BBM yang terjadi karena masalah jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir pada Januari kemarin.
Pemprov Sulut langsung menggelar pertemuan dengan pihak terkait seperti Pertamina, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan.
Wagub Sulut Djouhari Kansil meminta Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera memperbaiki atau memperkuat konstruksi jembatan sehingga dapat dilewati kendaraan Pertamina.
"Pemerintah Kota/Kabupatenjuga harus mendukung kelancaran distribusi BBM oleh Pertamina. Jangan ada tindakan yang menghambat penyaluran," ujarnya
dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (26/5/2014).
Beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan BBM di beberapa Kabupaten/Kota di Sulut akibat terhambatnya distribusi yang disebabkan jembatan yang rusak atau tidak mampu dilewati kendaraan pertamina yang bobotnya rata-rata berada di atas 10 ton.
Kelangkaan BBM itu terjadi di Minahasa, Tomohon, Minahasa Tenggara, Minahasa
Selatan, dan Bolaang Mongondow Raya.
Kansil menjelaskan informasi dari Dinas PU Sulut, status jembatan dan jalan
yang rusak umumnya merupakan akibat dari banjir bandang pada medio Januari
kemarin.
Beberapa ruas jalan yang rusak antara lain, Jalan Manado-Tomohon di daerah
Tinoor di mana status dua jembatan yang masih berstatus darurat. Hal serupa
juga terjadi di jembatan Matani, Kecamatan Tumpaan yang hingga saat ini
masih dalam perbaikan.
Kansil menuturkan, distribusi BBM ke wilayah Minahasa, Tomohon, dan Minahasa
Tenggara akan dilakukan melalui jalur Tenggari, sedangkan distribusi ke
Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow Raya akan menggunakan Jembatan Matani
yang akan segera ditingkatkan kekuatan konstruksinya supaya bisa dilewati
kendaraan Pertamina.
"Pemprov akan menyurati Kementerian PU, supaya Jalan Manado-Tomohon bisa
segera diperbaiki karena sangat penting untuk perekonomian Sulut," jelasnya.
Sebelumnya, pihak Pertamina telah memberikan keterangan bahwa stok BBM
untuk Sulut aman. Namun, persoalan distribusi menyebabkan BBM di beberapa
tempat sulit diperoleh masyarakat.