Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan santri hari ini, Kamis (22/05) mengikuti tes seleksi Nasional Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Pelaksanaan tes itu dilaksanakan secara serentak di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi di seluruh Indonesia, kecuali yang mendaftar di Universitas Airlangga (Unair).
Untuk pendaftar PBSB di Unair Surabaya, pelaksanaan seleksi diadakan pada tanggal 31 Mei 2014 di enam lokasi, yaitu: Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Imam Safe’i, Kasubdit Pendidikan Pesantren, Kementerian Agama mengatakan PBSB menjadi salah satu program unggulan Kemenag. Program ini berjalan sejak 2005, dan bertujuan memberikan peluang dan memperluas akses bagi para santri untuk menikmati kuliah gratis di perguruan tinggi.
Saat ini, tidak kurang dari 3.000 santri yang sudah diberi beasiswa Kemenag dan banyak di antara mereka yang sudah berkiprah di masyarakat, baik sebagai dokter, teknokrat, insinyur, serta dosen dan guru.
Materi yang diujikan pada hari ini mencakup Tes Bakat Skolastik/TBS, Tes Potensi Akademik (TPA), Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Kepesantrenan. Selain itu, juga dilakukan Test lisan/wawancara yang diperuntukkan bagi calon peserta PBSB yang berminat untuk studi pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk memastikan hafalan Al Qur’an minimal 10 juz sebagai syarat masuk.
Papua Barat
Seleksi Nasional PBSB di Provinsi Papua Barat dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Sorong-Papua Barat diselenggarakan Seleksi Nasional Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2014. Seleksi ini diikuti oleh 30 santri dari berbagai pesantren di Papua Barat.
Menurut Pengasuh PP Nurul Yaqin Ahmad Anderson Meage, PBSB sangat bermanfaat khususnya untuk Provinsi di ujung timur Negara Indonesia ini.
“Program ini sangat bermanfaat. Santri yang nantinya lulus seleksi dan diterima di Perguruan Tinggi di Jawa, wajib hukumnya untuk kembali lagi dan mengabdi di pondok pesantren di Papua Barat ini,” terangnya, Kamis (22/5).
Kabid Pendidkan Islam Provinsi Papua Barat, Abdul Rumkel menyampaikan bahwa program seperti PBSB ini sangat ditunggu untuk pengembangan dan pemerataan potensi akademik yang dimiliki santri pondok pesantren.