Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Listrik Nasional Defisit!

Sebagian besar dari sistem kelistrikan di Indonesia tidak lagi memiliki reserve margin dan cadangan operasi yang memadai, akibatnya pemadaman listrik di berbagai tempat tak terhindarkan.
Suasana pemukiman warga tampak gelap akibat pemadaman listrik di Jakarta Pusat. / Antara
Suasana pemukiman warga tampak gelap akibat pemadaman listrik di Jakarta Pusat. / Antara

Sebagian besar dari sistem kelistrikan di Indonesia tidak lagi memiliki reserve margin dan cadangan operasi yang memadai, akibatnya pemadaman listrik di berbagai tempat tak terhindarkan. 

Oleh karena itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) perlu segera melakukan akselerasi sistem kelistrikan nasional dan mendorong pengembangan energi mix yang berbasis energi baru.

Anggota DPR RI Komisi VII telah mengatakan setelah rapat kerja dengan PT PLN (Persero) di Gedung DPR RI pada hari Senin (19/5). Sebagian besar pasokan listrik nasional dalam kondisi siaga, bahkan di wilayah Indonesia Timur dan Barat mengalami defisit. Jika kondisi ini dibiarkan terus terjadi maka akan menghambat aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara umum.

PT PLN mengatakan bahwa sebagian dari sistem kelistrikan di Indonesia tidak lagi memiliki reserve margin dan cadangan operasi yang memadai. Di antaranya tergambar dari kondisi kelistrikan di Pulau Sumatra dengan jumlah sistem sebanyak 47, tetapi yang berada dalam kondisi normal hanya 18.

Adapun yang dalam kondisi siaga sebanyak 19 sistem dan 10 sisanya defisit. Lebih ironis lagi di wilayah Indonesia Timur, hampir 97 sistem dalam kondisi siaga, sebanyak 55 lainnya dalam kondisi defisit, dan hanya 37 sistem yang normal.

Pertumbuhan Indonesia yang baik ditandai dengan pertumbuhan konsumsi listrik di berbagai daerah, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan penguatan dalam pengembangan pembangkit listrik dan pertumbuhan jaringan, apalagi menyediakan cadangan jauh dari ideal.

Ada banyak tantangan yang harus diselesaikan dalam mengembangan sistem kelistrikan nasio nal. Di sisi teknis mendorong kemampuan operasional untuk melakukan diversifikasi energi bagi pembangkit dan keterbatasan waktu pemeliharaan pembangkit yang mengakibatkan penurunan kapasitas. Kemudian memperbaiki kendala nonteknis terkait pendanaan, keterbatasan kemampuan berinvestasi dari PLN, serta kesulitan pengadaan lahan maupun perijinan pembangunan yang masih sering terjadi.

Harus segera melakukan penambahan pembangkit, transmisi maupun distribusi. Proyek yang selama ini tertunda harus segera di inventarisasi oleh pemerintah dan memetakan solusi secara tepat menurut kebutuhannya masing-masing.

Masih banyaknya pembangkit PLN masih menggunakan bahan bakar fosil, sehingga biaya produksi masih tinggi yang berakibat sulit melakukan pengembangan, dengan komposisi energi mix PLN saat ini terdiri atas batu bara 44%, minyak 23%, gas 21%, hidro 7% , panas bumi, dan lainnya 5%.

Kondisi kelistrikan dalam kajian harian, dilakukan kategori sistem yang normal, siaga dan defisit. Sistem dikatakan normal jika dalam satu bulan tidak ada hari siaga dan defisit, sistem siaga bila dalam 1 bulan lebih atau sama dengan 1 hari siaga, dan defisit bila dalam 1 bulan lebih atau sama dengan 1 hari defisit.

Pengirim

H. Rofi’ Munawar, Lc.

Anggota Komisi VII FPKS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 21/5/2014
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper