Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015, Sektor UMKM Kurang Dukungan Pemerintah

Usaha mikro kecil dan menengah belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Buah-buahan dari petani di Indonesia sebagian membusuk saat proses distribusi. /bisnis.com
Buah-buahan dari petani di Indonesia sebagian membusuk saat proses distribusi. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Usaha mikro kecil dan menengah belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. 

Ketua Umum Asosiasi Pemandu Wirausaha Indonesia (APWI) Kartib Bayu menilai kesiapan UMKM nasional masih mentah dalam menghadapi MEA 2015 karena belum ada kebijakan dan program pemerintah dalam upaya meningkatkan daya saing usaha kecil tersebut.

“Belum ada kebijakan pemerintah yang bersifat meringankan pengusaha kecil, baik pemberian insentif maupun untuk meringankan bea keluar di beberapa komoditas ekspor,” ujarnya usai pelantikan pengurus DPP APWI Jabar periode 2014-2019, Sabtu (17/5/2014).

Menurutnya, pemerintah terkesan membiarkan UMKM berjuang sendiri dalam mengelola produksi dan bisnisnya. Padahal, negara lain sudah menerapkan program konkret seperti di China berani membeli langsung buah-buahan dari hasil petani untuk diolah sehingga saat diekspor kondisinya masih baik.

Sementara itu, buah-buahan dari petani di Indonesia sebagian membusuk saat proses distribusi, serta kualitas buahnya masih kalah terhadap Thailand dan Vietnam yang banyak masuk ke pasar nasional.

Dia mengungkapkan daya saing UMKM juga semakin rendah karena buruknya infrastruktur menimbulkan ekonomi biaya tinggi, termasuk di sektor jasa yang sulit bersaing dengan Singapura dan Malaysia.

"Sektor logistik, jasa dan pariwisata juga belum kuat, buktinya masih banyak orang Indonesia yang berobat ke negara tetangga," ungkapnya. 

Bayu menilai Indonesia hanya siap sebagai pasar bagi produk dan komoditas dari negara-negara Asean lain, dan sebagai penyedia tenaga kerja kasar atau TKI yang dikirim bekerja ke negara Asean lainnya.

Oleh karena itu, sektor UMKM harus bisa dibina dan diberikan insentif agar mampung bersaing dalam menghadapi MEA 2015, yakni dengan memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup di dalam negeri, lokasi pemasaran yang layak, serta sumber permodalan yang murah. (Dimas Waraditya Nugraha/Fajar Sidik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper