Bisnis.com, MANADO - Gubernur Sulawesi Utara S.H. Sarundajang menilai kawasan Indonesia Timur (KTI) siap menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MAE) 2015.
Pertumbuhan ekonomi KTI yang umumnya lebih tinggi dari rata-rata nasional dinilai menjadi salah satu indikasi kesiapan menyongsong MEA.
"Indonesia Timur siap, karena pertumbuhan ekonomi KTI yang baik dan punya sektor andalan seperti perikanan, pertanian, dan pariwisata," ujarnya di Manado, Jumat (16/5/2014).
Sarundajang tidak menampik jika perekonomian KTI sejauh ini masih diopang oleh sektor konsumsi. Menurutnya, butuh waktu panjang supaya perekonomian lebih ditopang oleh investasi.
"Tuhan saja membutuhkan waktu ketika menciptakan dunia, apalagi saya. Itu tidak semudah membalikkan telapak tangan," jelasnya sambil tersenyum.
Menurutnya, untuk menumbuhkan investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik lagi, pemerintah pusat perlu membuka "pintu gerbang" sebanyak-banyaknya (open gate police). Hal itu bertujuan, akses keluar dan masuk barang dan jasa menjadi lebih mudah.
"Harus open gate policy, buka sebanyak-banyaknya. Saya sudah melakukan itu di Sulut," jelasnya.
Sarundajang mengklaim pelabuhan International Bitung dan Bandara International Sam Ratulangi telah menjadi dua pintu baru ke wilayah Asia pasifik dan dunia internasional. Dia menuturkan, pemerintah akan memperluas kedua infrastruktur itu.
Sekedar catatan, pemprov Sulut telah mengusulkan agar landasan pacu bandara Sam Ratulagi diperpanjang 3.000 m sehingga dapat menampung pesawat yang lebih besar lagi. Adapun, kondisi existing landasan pacu Bandara International Sam Ratulangi saat ini ialah sepanjang 2.650 m.
Adapun, pelabuhan Internasional Bitung juga direncanakan akan diperpanjang. Pengembangan pelabuhan yang akan menggunakan APBN itu sekaligus bertujuan mendukung KEK Bitung. "Pelabuhan dan Bandara saat ini sedang dalam proses, pembangunan tentu akan dilakukan secara bertahap," jelasnya.