Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selandia Baru Rencanakan Perolehan Surplus

Pemerintah Selandia Baru merencanakan perolehan surplus untuk 7 tahun ke depan dan meningkatkan kemungkinan pemangkasan pajak, sebelum negara tersebut menuntaskan anggaran negara final yang harus diserahkan sebelum pemilihan umum (pemilu) Desember nanti.

Bisnis.com, WELLINGTON -- Pemerintah Sellandia Baru merencanakan perolehan surplus untuk 7 tahun ke depan dan meningkatkan kemungkinan pemangkasan pajak, sebelum negara tersebut menuntaskan anggaran negara final yang harus diserahkan sebelum pemilihan umum (pemilu) Desember nanti.

Anggaran surplus dicanangkan sebesar 372 juta dolar New Zealand (US$322juta) mulai Juni 2015, lebih tinggi dari prediksi para pengambil kebijakan yaitu sebesar 86 juta juta dolar New Zealand.

Menteri Keuangan NZ Biill English menyampaikan bahwa surplus akan menanjak menjadi 3,49 miliar dolar New Zealand pada 2018. "Pada tahun-tahun awal setelah Juni, akan ada defisit sebesar 2,45 milar dolar New Zealand," kata English.

English dan Perdana Menteri Selanida Baru  John Key tengah mengampanyekan proses manajemen keuangan seiring perbaikan ekonomi dari resesi dan pemulihan kondisi setelah gempa bumi Christchurch, wilayah bagian selatan Selandia Baru.

English dan Key akan melawan Partai Buruh Selandia Baru  pada pemilu 20 September mendatang yang menawarkan program peningkatan pajak untuk kenaikan upah, dan teknik baru untuk mengontrol inflasi.

English justru mendengung-dengungkan prospek positif dari pemangkasan pajak dengan mengatakan bahwa prediksi fiskal akan mendorong pemerintah untuk membatasi pengeluaran, tanpa menyebabkan inflasi dan tanpa menaikkan tingkat suku bunga.

"Biaya belanja akan meningkat sebesar 1,5 miliar dolar New Zealand dari 1 miliar dollar New Zealand tahun ini, dan mendorong pertumbuhan sebesar 2%," kata English.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper