Bisnis.com, PEKANBARU—Dinas Kesehatan Provinsi Riau meminta perusahaan jasa perjalanan dan wisata melakukan sosialisasi kepada jamaah umroh mengenai pencegahan virus MERS-CoV.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P4L) Dinas Kesehatan Riau Andra mengatakan perusahaan jasa perjalanan harus melaporkan status kesehatan jamaah yang diberangkatkan.
“Selain itu, kami minta agar diikutsertakan dalam sosialisasi kepada calon jamaah untuk desiminasi informasi terkait pencegahan MERS-CoV,” kata Andra, Rabu (14/5/2014).
Dia menambahkan kasus MERS-CoV tidak perlu ditakutkan sehingga pemerintah tidak memberlakukan travel warning, kendati vaksin dari penyakit dari Timur Tengah tersebut memang belum ditemukan.
Namun, upaya pencegahan masih bisa dilakukan dan belum tergolong penyakit yang mematikan karena rasio kasus kematian masih berkisar 27%. Kewaspadaan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan tetap diperlukan.
Andra menjelaskan gejala MERS-CoV berupa demam tinggi hingga 38°C, batuk, sesak napas dan disertai dengan diare hingga gagal ginjal. Jamaah di tanah suci diharapkan selalu mengenakan masker, menjaga daya tahan tubuh, serta menghindari lokasi-lokasi yang rawan terjadi penularan virus.
“Disarankan untuk jangan melakukan kontak langsung dengan unta, termasuk minum susunya,” ujarnya.
