Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG MEA 2015: Hortikultura Banyuwangi Siap Bertarung di Regional

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan bahwa daya saing di level daerah adalah kunci membawa Indonesia memenangi kompetisi regional ketika pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 diberlakukan pada akhir tahun depan.nn
Abdullah Azwa Anas, Bupati Bayuwangi. /twitter
Abdullah Azwa Anas, Bupati Bayuwangi. /twitter

Bisnis.com, JAKARTA – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan bahwa daya saing di level daerah adalah kunci membawa Indonesia memenangi kompetisi regional ketika pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 diberlakukan pada akhir tahun depan.

“Daerah adalah pilar ekonomi nasional. Dengan demikian, sesungguhnya kesiapan nasional dalam menghadapi MEA adalah refleksi kesiapan daerah,” ujar Azwar Anas, Minggu (11/5/2014).

Dia mencontohkan kebijakan proteksi dan peningkatan daya saing produk lokal Banyuwangi seperti hortikultura buah. Pengembangan daya saing komoditas hortikultura dilakukan dengan pembenihan unggul dan fasilitasi akses pasar dari petani ke penjual secara langsung di kota-kota besar.

Dari sisi proteksi, pihaknya melarang penyajian buah impor dalam setiap acara mulai dari level RT/RW sampai kabupaten. "Petani senang. Konsumsi buah impor minim. Bahkan, manggis sudah ekspor ke Thailand,  China, Singapura dan beberapa negara Timur Tengah."

Dia mencatat produksi manggis dari Banyuwangi meningkat sekitar 132%, dari 8.651 ton pada 2012 menjadi 20.199 pada tahun berikutnya, sementara luas areal juga melonjak menjadi 1.590,5 ha pada 2013, dibandingkan pada 2012 yang hanya sebesar sebesar 691,54 hektar.

"Potensi pasar manggis kian besar karena ada riset tentang manfaatnya bagi kesehatan. Termasuk kulit manggis kini banyak diberi nilai tambah untuk diolah menjadi produk kecantikan. Kita harus garap agar tidak kalah dengan Thailand," jelas Anas.

Demikian pula komoditas lain, seperti buah naga, jeruk, dan durian terus dikembangkan. Di bidang produksi tanaman pangan, Banyuwangi mencetak surplus sekitar 200.000 ton/tahun.

Selain manggis, produksi hortikultura jenis buah lain seperti semangka dan jeruk siam di kabupaten ujung timur Jawa itu juga meroket.

Anas menyebutkan produksi semangka naik dari 28.316 ton pada 2012 menjadi 47.366 ton setahun berikutnya, sementara jeruk siam yang pada 2012 hanya 134.890 ton menjadi 222.804 ton pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper