Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Ukraina: Deputi PM Rusia Ancam Kirim Pesawat Pengebom ke Rumania

Sebuah tweet bisa menimbulkan ketegangan dan merusak hubungan dua negara apabila diungkapkan oleh pejabat tinggi sebuah negara, apalagi tweet tersebut berisi ancaman pengeboman
  Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol. /Reuters
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol. /Reuters

Bisnis.com, BUCHAREST—Sebuah tweet bisa menimbulkan ketegangan dan merusak hubungan dua negara apabila diungkapkan oleh pejabat tinggi sebuah negara, apalagi tweet tersebut berisi ancaman pengeboman.

Hal itulah yang terjadi ketika Deputi PM Rusia Dmitri Rogozin bercuit di laman Twitternya, mengatakan bahwa dia akan membawa pesawat pengebom TU-160 ke wilayah udara Rumania. Hal ini membuat Rumania secara resmi mengirimkan nota permintaan penjelasan dari Moskwa

Sebelumnya, Rogozin yang dikenai sanksi cekal oleh negara-negara Eropa Barat dan AS, diusir oleh jet interseptor dari wilayah udara Rumania ketika pulang dengan jet pribadi menuju Moskwa dari Moldova melalui Provinsi Transdniestria.

Rogozin sendiri adalah orang kuat yang menguasai industri persenjataan Rusia. “Karena permintaan AS, Rumania menutup wilayah udaranya untuk pesawat saya. Lain waktu, saya akan menerbangkan TU-160,” ujar Rogozin lewat akun Twitternya @DRogozin, Sabtu (10/5/2014) waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, pesawat supersonik TU-160 adalah teknologi peninggalan Uni Soviet, yang merupakan pesawat pengebom strategis terbesar yang dimiliki Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rumania juga meminta Kremlin untuk mengklarifikasi komentar Rogozin yang merepresentasikan “posisi resmi Federasi Rusia terhadap Rumania sebagai anggota EU dan NATO”.

“(Rumania) percaya bahwa ancaman penggunaan pesawat pengebom strategis oleh Deputi PM Rusia adalah pernyataan yang sangat berbahaya mengingat konteks regional saat ini,” ujar pernyataan resmi Kemenlu Rumania.

“Federasi Rusia telah menghancurkan kedaulatan teritorial Ukraina, sementara separatis pro-Rusia melukai tatanan publik di negara tetangga kami,” tambah Kemenlu Rumania.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper