Bisnis.com, SEMARANG - Industri mebel, fashion, perakitan, batik, dan kosmetik menjadi unggulan kota Semarang dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir 2015.
Nurjanah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemerintah Kota Semarang, menuturkan dengan produk yang berdaya saing dan pemasaran yang baik, produk-produk kota Semarang tidak perlu takut menghadapi MEA 2015.
"Semarang unggulkan produk olahan makanan, kerajinan, batik, mebel, fashion, kosmetik, dan perakitan untuk menghadapi MEA 2015," ujarnya di sela - sela pembukaan Semarang Industri Ekspo 2014, Kamis (8/5/2014).
Untuk mempersiapkan industri menghadapi MEA 2015, Disperindag melakukan pembinaan, pelatihan, dan pemasaran produk-produk unggulan agar lebih dikenal masyarakat.
"Kita itu punya produk berdaya saing tinggi, ini harus dikenalkan lewat ajang-ajang promosi, seperti Semarang Industri Ekspo ini," katanya.
Saat ini jumlah industri di kota Semarang tercatat 3.559 unit, yang terdiri dari 166 industri besar, 600 industri menengah, serta lebih dari 2.793 industri mikro dan kecil. "Pertumbuhan industri di Kota Semarang sekitar 1,5% pada kuartal I/2014," katanya.
Saat ini, Pemkot Semarang fokus untuk mendorong pengembangan industri baru di sembilan kawasan industri. Hal tersebut diharapkan dapat menata dan memfasilitasi pelaku industri dengan lebih memadai.
"Potensi pengembangan industri masih sangat besar, apalagi di Jateng ini yang sudah punya kawasan industri baru kota Semarang dan Cilacap," imbuhnya.