Bisnis.com, BEKASI -- Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi mencatat harga komoditas daging sapi mencapai Rp98.000-Rp100.000/ kilogram atau meningkat 10% dari harga rata-rata Rp90.000.
Harga tersebut diperkirakan sulit mengalami penurunan lantaran pasokan sapi lokal berkurang ditambah beberapa bulan memasuki Ramadan dan Lebaran.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) peternakan kesehatan hewan (Nakeswan) Dispera Kota Bekasi W. Hermawan mengatakan mahalnya harga daging sapi di Kota Bekasi lantaran konsumsi masyarakat yang kian meningkat. Hal itu ditambah dengan berkurangnya pasokan daging sapi di Kota Bekasi.
“Harga daging sampai saat ini belum berubah, sekitar Rp98.000-Rp100.000. Kemungkinan turun sangat sulit, karena ini mendekati Puasa dan Lebaran,” papar Hermawan kepada Bisnis, Rabu (7/5/2014).
Hermawan mengatakan untuk menutup kekurangan pasokan daging sapi, Dispera Kota Bekasi telah berupaya mengimpor sapi dengan harga yang lebih murah.
Namun, imbuhnya, masyarakat lebih cenderung memilih sapi lokal dengan alasan daging sapi lokal lebih enak.
“Masyarakat sekarang lebih pandai memilih, mana daging lokal atau impor,” ujarnya.
Menurut Hermawan, rata-rata rumah pemotongan hewan (RPH) memotong 12 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Bekasi yang tersebar di 12 kecamatan.
Dia menerangkan jumlah sapi yang dipotong lebih sedikit daripada konsumsi masyarakat Kota Bekasi yang diprediksi terus meningkat.
"Saya yakin kenaikan harga ini tidak akan menurunkan jumlah permintaan masyarakat, karena daging masih menjadi santapan utama masyarakat kita," katanya.